TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Cuaca ekstrem berupa gelombang tinggi disertai angin kencang melanda Kota Manado, Sulawesi Utara.
Hal ini membuat Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Manado tak mengizinkan kapal rute Manado - Tahuna berlayar untuk sementara waktu.
Hal ini diungkapkan oleh Subur Raharjo selaku Kepala Seksi Keselamatan Berlayar Patroli dan Pengaman KSOP Manado.
"Sementara kapal dari Manado Tahuna kami tahan dulu," ujar Subur Raharjo kepada tribunmanado.co.id, Rabu (11/1/2023).
Subur Raharjo menjelaskan, untuk kapal dengan pelayaran selain Tahuna, boleh berlayar asal ada konfirmasi dari pihak pelabuhan yang dituju dan diperbolehkan untuk berlayar.
Selain itu KSOP Manado juga akan memantau cuaca dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti BMKG dan lain-lain.
"Kami boleh izinkan kapal berlayar tetapi harus ada koordinasi dengan pelabuhan yang dituju kapal itu. Kalau pelabuhan tersebut katakan boleh, kami pasti izinkan sambil juga berkondisi dengan BMKG," ujar Subur Raharjo.
Seperti moto KSOP, aman, nyaman, dan selamat, itu yang akan diutamakan ketika berlayar.
Jadi saat cuaca ekstrem seperti ini, KSOP tidak sembarangan mengizinkan kapal berlayar.
"Intinya itu kalau memang cuaca tak memungkinkan kami tak akan izinkan berlayar, kalau cuaca memungkinkan pasti diizinkan berlayar," tutupnya.
Baca juga: Pemkot Kotamobagu Sulawesi Utara Tata Kembali Taman Kota
Baca juga: Jawaban dari Soal Kelompokkan Jenis Makanan Hasil Panen dan Hasil Teknologi Pangan, untuk Kelas 3 SD
Manado Sulawesi Utara Masih Dilanda Cuaca Ekstrem, Nelayan Pilih Parkir Perahu
Ibu Kota Sulawesi Utara (Sulut), yakni Kota Manado masih dilanda cuaca buruk hingga Rabu (11/1/2023) sore.
Dampak dari cuaca buruk ini para nelayan di Kota Manado terpaksa memarkirkan perahu mereka.
Para nelayan masih takut melaut karena tingginya gelombang.
Sandi, salah satu warga Sario yang juga nelayan di Manado, mengatakan jika dirinya tak berani melaut.