TRIBUNMANADO.CO.ID - Diketahui sampai saat ini konflik Rusia dan Ukraina masih terus berlanjut.
Diketahui konflik kedua negara ini sudah berlangsung hampir setahun.
Perang Rusia dan Ukraina berdampak pada ekonomi dunia.
Meski begitu keduanya masih belum damai dan malah memperkuat persenjataan.
Bahkan Rusia kini membuat mengembangkan senjata Zircon.
Terkait hal tersebut yakni salah satu kapal perang dengan rudal jelajah hipersonik Zircon dikerahkan.
Diketahui kapal perang ini merupakan generasi baru.
Lantas apa itu Zircon yang disenjatakan di kapal perang Rusia?
Baca juga: Profil Mawar Eva de Jongh, Sosok Ranum di Film Puisi Cinta yang Membunuh, Punya Karir Mentereng
Presiden Rusia Vladimir Putin memberi sinyal bahwa perangnya di Ukraina belum waktunya diakhiri meski telah berlangsung selama hampir 1 tahun.
Putin bahkan baru saja mengerahkan fregat atau kapal perang yang bersenjatakan rudal jelajah hipersonik Zircon generasi baru ke Samudra Atlantik.
Apa Itu Zircon?
Dilansir TribunGorontalo.com dari IndiaTimes, Tsircon atau Zircon adalah rudal jelajah hipersonik yang dikembangkan oleh Rusia.
Rudal Zircon terutama dirancang sebagai senjata untuk digunakan dalam perang laut.
Hal ini dimaksudkan untuk diluncurkan dari kapal angkatan laut, seperti kapal selam atau kapal permukaan, dan dilaporkan mampu mengenai target darat dan laut.
Satu perbedaan utama antara Zircon dan rudal lainnya ialah kecepatannya.
Kecepatannya yang tinggi membuatnya sulit untuk bertahan, karena mampu menempuh jarak yang jauh dalam waktu singkat.
Zircon juga dilengkapi dengan sistem panduan canggih yang memungkinkannya untuk bermanuver dan mengubah arah selama penerbangan, membuatnya lebih sulit untuk dicegat.
Rusia mengklaim bahwa rudal Zircon dapat menghindari pertahanan udara Barat dengan terbang dengan kecepatan 7.000 mil per jam (11.265 km/jam).
Rudal Hipersonik
Sementara itu, rudal jelajah hipersonik merupakan jenis rudal yang dirancang untuk bergerak dengan kecepatan sangat tinggi, biasanya di atas Mach 5 (5 kali kecepatan suara).
Mereka ditenagai oleh mesin roket dan biasanya dilengkapi dengan sistem panduan untuk membantu mereka menavigasi ke target mereka.
Dilansir TribunGorontalo.com dari EurAsian Times, rudal hipersonik yang diluncurkan kapal Zircon termasuk dalam enam senjata strategis Rusia yang juga dikenal sebagai 'Senjata Super'.
Itu diungkapkan Putin dalam pidatonya pada tahun 2018 di Manezh Central Exhibition Hall dekat Kremlin.
Rudal itu dilaporkan dapat menghindari sistem pertahanan udara Amerika yang paling canggih.
Karena kecepatannya yang luar biasa tinggi, tekanan udara di depan rudal dikatakan menciptakan awan plasma yang memerangkap gelombang radio, membuat rudal hipersonik hampir tidak terlihat oleh sistem radar.
Dipercayai bahwa rudal hipersonik Zircon dapat menenggelamkan kapal induk Amerika yang paling canggih sekalipun.
Menurut para ahli, rudal hipersonik Zircon dapat dengan mudah mengalahkan Sistem Tempur Aegis AS.
Putin Kerahkan Rudal Hipersonik Zirkon
Dilansir TribunGorontalo.com dari Reuters, Putin mengirim fregat yang dipersenjatai rudal jelajah hipersonik generasi baru pada Rabu (4/1/2023) atau hari ke-315 perang Rusia vs Ukraina.
Ini digadang-gadang menjadi sebuah sinyal ke Barat bahwa Rusia tidak akan mundur atas perang di Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022.
Rusia, Cina, dan Amerika Serikat sedang berlomba untuk mengembangkan senjata hipersonik yang dipandang sebagai cara untuk mendapatkan keunggulan atas musuh mana pun karena kecepatannya, di atas 5 kali kecepatan suara, dan kemampuan manuvernya.
Dalam konferensi video dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu dan Igor Krokhmal, Komandan Fregat bernama "Laksamana Armada Uni Soviet Gorshkov", Putin mengatakan kapal itu dipersenjatai dengan senjata hipersonik Zircon.
"Kali ini kapal dilengkapi dengan sistem rudal hipersonik terbaru - 'Zircon'," kata Putin.
"Saya yakin senjata yang begitu kuat akan melindungi Rusia dari potensi ancaman eksternal." lanjutnya.
Senjata itu, sebut Putin, "tidak memiliki analog di negara mana pun di dunia".
Perjalanan Atlantik
Shoigu mengatakan Gorshkov akan berlayar ke Samudera Atlantik dan Hindia dan ke Laut Mediterania.
“Kapal ini, dipersenjatai dengan ‘Zircon’, mampu memberikan serangan yang tepat dan kuat terhadap musuh di laut dan darat,” ungkap Shoigu.
Shoigu menyebut rudal hipersonik dapat mengatasi sistem pertahanan rudal apa pun.
Menurut Shoigu, rudal hipersonik Zircon terbang dengan kecepatan sembilan kali kecepatan suara dan memiliki jangkauan lebih dari 1.000 km.
Adapun tugas utama pelayaran itu adalah untuk melawan ancaman terhadap Rusia dan menjaga "perdamaian dan stabilitas regional bersama dengan negara-negara sahabat", jelas Shoigu.
Laporan Layanan Riset Kongres AS tentang senjata hipersonik mengatakan bahwa rudal hipersonik Rusia dan Cina dirancang untuk digunakan dengan hulu ledak nuklir.
Target senjata hipersonik jauh lebih sulit dihitung daripada rudal balistik antarbenua karena kemampuan manuvernya.
Di luar Rusia, AS, dan Cina, sejumlah negara lain sedang mengembangkan senjata hipersonik termasuk Australia, Prancis, Jerman, Korea Selatan, Korea Utara, dan Jepang, menurut Layanan Riset Kongres A.S.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)
Telah tayang di Tribungorontalo.com