TAM juga siap menyongsong tahun 2023 melalui mobil listrik mereka yang akan dipamerkan kepada konsumen di Indonesia.
"Kita akan konsisten, strategi kita Multi Pathway. Jadi kita sudah luncurkan, sekarang kita fokus bagaimana bZ4X ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, itu pertama," ucap Henry.
"Untuk kedua, tentu saja kita akan terus menambahkan model-model elektrifikasi selanjutnya, syukur-syukur bisa menjangkau masyarakat," sambungnya.
Strategi Multi Pathway yang dicanangkan Toyota ialah dengan menghadirkan line up lengkap, dari HEV, PHEV dan BEV.
"Kita selalu ada Multi Pathway ya, ada BEV, Hybrid dan Plug-in. Kenapa tiga? karena kita lihat kebutuhan bervariasi karena ada konsumen menggunakan jangka pendek, di Indonesia sangat bervariasi," jelasnya.
Henry menyebut dipastikan tahun depan akan ada ide baru hingga produk baru untuk segmen elektrifikasi.
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) pun optimistis pasar kendaraan listrik di tahun depan akan terus meningkat.
Head of Marketing Department HMID Astrid Ariani Wijana menuturkan sejak 2020 lalu Hyundai merilis Ioniq Electric dan Kona Electric dan membukukan penjualan 200 unit kedua model tersebut dalam dua bulan.
"Bisa dibilang Hyundai penguasa sekitar 86 persen segmen mobil listrik. Jadi di 2020, saat kami masuk, kami bisa langsung mendistribusikan sekitar 200 unit dalam 2 bulan," ucap Astrid.
"Kemudian di tahun 2021 tumbuh lagi di sekitar 605 unit, itu saja pertumbuhannya sudah naik cukup jauh," tambahnya.
Di periode Januari hingga Oktober 2022 ini Hyundai sudah mengirimkan 1.485 mobil listrik, termasuk model Ioniq Electric, Kona Electric dan Ioniq 5.
Ke depan, Hyundai memandang pertumbuhan mobil listrik akan semakin banyak seiring bertumbuhnya infrastruktur kendaraan listrik. (Tribun Network/Reynas Abdila)
Telah tayang di Tribunnews.com