Sejarah

3 Daftar para Pejuang Wanita di Perang Dunia 2 dengan Kisah yang Luar Biasa

Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nancy Wake - 3 Daftar para Pejuang Wanita di Perang Dunia 2 dengan Kisah yang Luar Biasa.

Dia menunggu sampai suaminya dan Kolonel Koenig meninggal sebelum menerbitkan memoarnya, Tomorrow to Be Brave: A Memoir of the Only Woman Ever to Serve in the French Foreign Legion, pada tahun 2000 pada usia 91.

Nancy Wake, Pejuang gerilya dan mata-mata

Nancy Wake adalah seorang penjelajah dunia sebelum Perang Dunia Kedua dimulai.

Dia lahir di Selandia Baru, dibesarkan di Australia, dan kemudian tinggal di New York dan London bekerja sebagai jurnalis.

Dia tinggal di Marseille bersama suami Prancisnya ketika Jerman menginvasi negara itu.

Wake tidak ragu-ragu bekerja untuk perlawanan Prancis. Dia menyembunyikan dan menyelundupkan pria keluar dari Prancis, mengangkut perbekalan, dan memalsukan dokumen.

Jerman menangkap Wake dan menginterogasinya selama berhari-hari, tapi dia tidak menyerah.

Setelah dibebaskan, dia melarikan diri ke Inggris dan bergabung dengan Eksekutif Operasi Khusus (SOE).

Bersama BUMN, Wake menerima pelatihan senjata dan penerjun payung.

Dia kembali ke Prancis sebagai mata-mata. Dia meledakkan bangunan, terlibat dalam pertempuran dengan musuh, dan membunuh tentara Nazi, yakni penjaga SS dengan tangan kosong.

Gestapo menyiksa suami Wake ketika dia menolak untuk memberikan informasi apapun tentang istrinya.

Dia meninggal akibat penyiksaan. Bangun akan menemukan ini setelah perang.

Dia mencalonkan diri untuk jabatannya di Australia dan menerbitkan biografinya, Tikus Putih (julukan orang Jerman untuknya), pada 1988. Dia meninggal pada 2011 pada usia 98.

Zoya Kosmodemyanskaya, Pejuang gerilya Uni Soviet

Pada usia 18 tahun, Kosmodemyanskaya adalah wanita pertama yang dinobatkan sebagai Pahlawan Uni Soviet selama Perang Dunia II.

Halaman
123

Berita Terkini