Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan ( BBPOM ) Manado, Sulawesi Utara, memberikan penjelasan terkait temuan bakteri patogen pada air minum isi ulang yang dikonsumsi masyarakat.
Kepala BPOM Manado Dra Hariani Apt menjelaskan, efek bakteri patogen ini akan merusak pencernaan seperti diare.
"Memang ada beberapa bakteri ini hanya ada di air yang bisa dari sumber dan prosesnya tidak bagus," jelasnya Kamis (8/11/2022).
Lebih lanjut dijelaskannya, terdapat bakteri yang bisa mati ketika dimasak air mendidih.
sebagian besar air isi ulang tidak dimasak ulang.
"Kadang-kadang di rumah makan dan dari galon langsung diletakan di ceret-ceretnya.
Makanya sumber ini harus dikembalikan, karean ini diminum oleh banyak orang,"jelasnya.
Hariany mengatakan akan bekerja sama dengan pemerintah kota Manado untuk melakukan pengawalan.
Mengingat air minum isi ulang berada di bawah kewenangan dinas kesehatan.
"Kita akan saling bantu membantu, dengan cara semua pelaku usaha yang memproduksi air isi ulang kita akan lakukan bimtek.
Supaya mereka tau apa yang harus dilakukan," jelasnya.
17 Tempat Air Minum Isi Ulang di Manado Sulawesi Utara Kedapatan Lewati Ambang Batas Limbah
Sebanyak 17 tempat air minum isi ulang di Manado terindikasi mengandung limbah lewat ambang batas.
Hal ini dibeber Kadis Kesehatan Manado Steven Dandel.
"Dari 80 tempat air minum isi ulang ulang yang kami jadikan sampel, ada 17 yang kedapatan di atas ambang batas," katanya Kamis (8/12/2022).
Dandel mengungkapkan, pihaknya menemukan kebanyakan air ulang bermasalah pada filter airnya.
Beber Dandel, pihaknya melakukan pengujian menyusul perintah Walikota Manado Andrei Angouw beberapa waktu lalu.
Angouw beroleh informasi soal pencemaran air isi ulang di Manado dari BPOM.
Dikatakan Dandel, ke 17 tempat air isi ulang tersebut diberi teguran.
"Kami beri teguran dan mereka harus perbaiki sistem," katanya.
Menurut Dandel, pihaknya tak punya wewenang menutup tempat air isi ulang.
Dandel menuturkan, menjaga air agar tetap higienis menjadi tanggung jawab dari pemilik usaha.
"Memang harga tes cukup mahal, meski demikian kami bersama Dinas Provinsi melakukan kerjasama untuk pelaksanaan tes tersebut," katanya.
Tanda awas bagi warga Manado, provinsi Sulut
Temuan BPOM, sejumlah depot air minum isi ulang di kota Manado tak memenuhi standar higienis.
Walikota Manado Andrei Angouw langsung bereaksi begitu diberitahu BPOM hasil temuan tersebut.
Dia langsung meminta para Camat, Lurah serta Ketua lingkungan melakukan identifikasi depot air isi ulang di seluruh Manado.
"Segera identifikasi," katanya dalam Rakor pelaksanaan tugas perangkat daerah dalam bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta evaluasi program pemerintah dan pelayanan masyarakat di ruang serba guna Pemkot Manado Senin (28/11/2022).
Menurut Andrei Angouw, ia beroleh kabar dari BPOM tentang temuan itu.
Sebut dia, BPOM melakukan uji random di sejumlah tempat air isi ulang di Manado.
"Ada yang hanya air bor dan dicampur filter tertentu," katanya.
Andrei Angouw kelihatan menseriusi hal itu.
Sampai sampai ia meminta agar lokasi air depot isi ulang dapat ditandai di GPS dalam aplikasi Manado Hub.
"Setelah identifikasi ada langkah lanjutan dari Dinas Kesehatan Manado, ini penting karena menyangkut kesehatan warga Manado," katanya.
Seiring dengan temuan itu, ia menuturkan, BPOM juga menemukan kadar E Coli di sungai Manado sangat tinggi.
Ia menengarai banyak WC tak punya IPAL. "Jadi dari WC langsung ke sungai," katanya.
Bahkan, kata dia, ada kasus dimana pembuangan di WC langsung di got.
Seperti di Kelurahan Bahu.
Ada kompleks dimana saluran air penuh dengan tinja dari toilet.
"Ke depan mungkin akan dibangun IPAL komunal di lokasi itu, saya meminta seluruh Ketua lingkungan mencermati hal tersebut," katanya. (Ren)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
• Semiarto Aji Purwanto Yakin Politik Identitas di Daerah Masih Relevan Jelang Pemilu