TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Beberapa pengguna bahan bakar minyak (BBM) di Manado, Sulawesi Utara, mengeluh pertamax naik.
Hal ini membuat konsumen beralih dari pertamax ke pertalite.
Pasalnya, margin antara BBM subsidi dan non subsidi relatif besar.
Harga Pertamax Rp 14.500, sedangkan Pertalite Rp 10 ribu.
Anugrah Pandey, salah satu konsumen di Manado, mengatakan alasannya beralih dari pertamax ke pertalite karena terlalu mahal.
Karena kondisi saat ini seperti yang dikatakan berulang kali oleh Presiden Jokowi, bahwa dunia di tengah ketidakpastian dan ancaman krisis seperti pangan dan lain-lain.
Baca juga: Pemkab Bolmong Sulawesi Utara Terima Bantuan CSR dari Bank SulutGo
Baca juga: Akhirnya Terungkap Alasan Nikita Mirzani Jual Rumah Mewahnya yang di Jaksel, Ternyata Karena Ini
Menurut Anugrah, masyarakat berpikir harus berhemat dalam kondisi seperti ini.
Apalagi di tahun 2023 dunia akan dilanda krisis ekonomi.
Anugrah mengungkapkan pemerintah baiknya segera mengembalikan ke harga semula.
Karena terlihat banyak masyarakat yang dulunya memakai pertamax, tetapi mungkin karena kebutuhan yang sudah tidak tercukupi ataupun ingin berhemat, maka beralih ke pertalite.
"Dan saya salah satunya beralih ke pertalite karena mempertimbangkan masih banyak kebutuhan yang harus saya penuhi, jadi saya harus berhemat," ujar Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unsrat ini kepada tribunmanado.co.id, Selasa (28/11/2022).
Anugrah berharap, pemerintah harus bijak, dalam hal ini mempertimbangkan kembali kenaikan harga BBM yang pastinya memicu kenaikan harga-harga bahan lainnya.