Babak pertama duel Spanyol vs Jerman berjalan sengit. Pressing tinggi diperagakan kedua tim yang membuat laga menjadi menarik.
Spanyol besutan Luis Enrique tampil dengan penguasaan bola. Di sisi seberang, Jerman bermain cukup menyengat dengan kecepatan mereka.
La Roja membuka peluang melalui aksi Dani Olmo, tetapi bisa dibendung oleh Manuel Neuer.
Spanyol terus menyerbu pertahanan Jerman. Trio lini tengah La Roja yang dihuni Gavi, Sergio Busquets, dan Pedri tampil begitu dominan.
Jerman coba lepas dari tekanan dengan agresivitas kedua sayap, khususnya Serge Gnabry di kanan.
Pada menit ke-40, Antonio Ruediger bisa menjebol gawang Spanyol dalam situasi tendangan bebas. Ruediger menanduk umpan yang dilepaskan Joshua Kimmich.
Ruediger dan para pemain Jerman melakukan selebrasi. Namun, kegembiraan skuad Der Panzer sirna lantaran Video Assistant Referee (VAR) menganulir gol Ruediger. Ia dinyatakan offside saat menanduk bola umpan Kimmich.
Diwarnai duel taktik kedua tim dan drama VAR untuk gol Ruediger, paruh pertama laga Spanyol vs Jerman selesai dengan skor sama kuat 0-0.
Spanyol yang mengejar kemenangan untuk memastikan lolos ke babak 16 besar membuat perubahan pada babak kedua. Alvaro Morata dimasukkan untuk menambah daya gedor.
Namun, kans bagus pada babak kedua justru didapat Jerman lebih dulu. Build-up gagal lini belakang La Roja membuat Joshua Kimmich mendapatkan bola. Sayangnya, sepakan jarak dekat Kimmich bisa ditepis kiper Unai Simon.
Ketika Jerman sedang mendapatkan angin segar usai peluang Kimmich, gawang mereka justru bisa dijebol Spanyol.
Keputusan Luis Enrique memasukkan Alvaro Morata terbukti pilihan tepat. Morata sukses menuntaskan umpan mendatar Jordi Alba dari sisi kiri pertahanan Jerman.
Gol Morata pada menit ke-62 tersebut membuat Spanyol memimpin 1-0 atas Jerman.
Der Panzer punya kans membalas pada menit ke-73. Jamal Musiala lolos dari jebakan offside dan tinggal berhadapan dengan Unai Simon. Namun, Musiala gagal menaklukkan Simon.
Sepuluh menit waktu normal babak kedua tersisa, Jerman dikejar waktu untuk mencetak gol penyama kedudukan. Der Panzer agresif menyerang, tetapi di lain sisi membuat lubang besar di pertahanan mereka.