TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Komoditas perkebunan andalan Sulawesi Utara harganya masih meroket, kecuali kopra yang anjlok.
Komoditas semisal cengkih, pala, dan vanili cenderung stabil dan harganya masih tinggi.
Hanya kopra yang harganya anjlok.
"Cengkih, pala, vanili masih bagus, cuma kopra yang lagi di bawah harganya," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Daniel Mewengkang, kepada tribunmanado.co.id, Senin (28/11/2022).
Dari data Disperindag Sulut, 28 November 2022, cengkih kering masih bertahan di angka Rp 120 ribu per kilogram, kemudian vanili harganya Rp 800 ribu per kilogram.
Sementara biji pala Rp 100 ribu per kilogram dan fuli pala Rp 250 ribu per kilogram.
Sementara kopra harganya Rp 6 ribu per kilogam.
Sepanjang tahun ini sempat menyentuh Rp 15 ribu per kilogram, namun terus merosot hingga kini.
Daniel Mewengkang mengatakan, harga kopra memang musiman.
Di waktu tertentu harganya melonjak tinggi, namun ada waktu tertentu turun drastis.
Baca juga: Wawali Bitung Hengky Honandar Sebut Bitung Masuk 45 Daerah yang Lakukan 6 Upaya Penanganan Inflasi
Baca juga: Bupati Minahasa Selatan Sulawesi Utara Hadiri Soft Opening Gedung Rektorat UKIT dan Pembukaan SMST
Harga kopra memang masih dipengaruhi permintaan dunia, sehingga sulit diintervensi pemerintah.
"Kami sarankan tahan dulu, jangan dulu dijual kopra. Semoga tahun depan harganya membaik," kata dia.
Harga Komoditas Kopra Turun, Cengkih dan Pala Stabil di Manado Sulawesi Utara
Harga komoditas kopra di Manado, Sulawesi Utara, turun harga menjadi Rp 7.800 per kilogram.
Padahal, sekitar tiga bulan lalu harga kopra mencapai Rp 7.900 per kilogram.