Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Anggota DPRD Manado Franklin Sinjal menilai proyek pengendalian banjir di tiga sungai di Manado, Sulawesi Utara, bernilai 3 Triliun patut diawasi semua pihak.
"Ini proyek besar, jadi patut diawasi oleh Yudikatif, pers serta warga, jangan sampai dananya menguap," katanya Selasa (22/11/2022).
Salah satu yang harus diawasi adalah proses ganti untung bagi warga di tepi tiga sungai.
Harus dipastikan bahwa proses ganti untung berjalan sesuai aturan.
"Kan ada acuannya yakni nilai NJOP dan lainnya, jadi harus dipastikan agar berjalan sesuai aturan, jangan ada penyimpangan," katanya.
Selain pengawasan, kata dia, butuh transparansi. Semua aspek tentang proyek itu harus transparan.
"Siapa dinas atau pihak yang mengelola pekerjaan itu dan lainnya, harus transparan," katanya.
Dia menilai proyek tersebut bertujuan positif yakni mengendalikan banjir di Manado.
Proyek itu harus didukung. "Namun harus kita awasi agar berjalan sesuai aturan agar nantinya bermanfaat bagi rakyat," katanya.
Proyek Pengendalian Banjir Kota Manado, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara diperkirakan bakal menelan anggaran triliunan rupiah.
Ketimbang menggelontorkan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBN), Pemerintah memanfaatkan bantuan berupa pinjaman dana dari Bank Dunia.
"Anggarannya (Proyek Pengendalian Banjir Kota Manado) dari Bank Dunia, berapa jumlahnya masih dihitung," kata I Komang Sudana, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I, akhir pekan lalu kepada tribunmanado.co.id di Kantor Dinas PUPR Sulut di sela Pencanangan Hari Bakti PU ke-77.
Proyek Pengendalian Banjir ini dengan cara menata bantaran sungai di sejumlah Sungai Kota Manado. Semisal dibangun talud, dan jalan Inspeksi
Sejauh ini proyek ini fokus pada 3 lokasi yakni Sungai Tondano, Sungai Tikala dan Sungai Sario.
I Komang Sudana mengatakan, proyek ini merupakan lanjutan karena sebelumnya sudah ada bagian proyek dikerjakan.
"Kalau Sungai Tondano itu dari hilir sampai 7,2 kilometer panjangnya," katanya.
Pengerjaan pun dilakukan bertahap. Hingga akhir tahun ini, pemerintah berupaya membebaskan lahan di bantaran sungai-sungai tersebut
"Sungai Tondano dan Sungai.tikala sidah penetapan lokasi," katanya.
Nanti ada pengukuran dari ATR/BPN terkait lahan yang akan dibebaskan.
Data diperoleh tribunmanado.co.id dari dokumen perencanaan yang ada di Musyawarah Perencanaan Pembangunan Sulut, proyek 5 sungai ini membutuhkan dana triliunan rupiah.
Total konstruksi pembangunan pengendali banjir mencapai Rp 1,9 triliun, sementara untuk pembebasan lahan diperkirakan menembus Rp 1,2 triliun.
Total duit yang dibutuhkan sekitar Rp 3,1 triliun.
Proyek ini sesuai perencanaan akan digarap multiyear dari tahun 2022 sampai 2024. (Art)
• Wali Kota Tomohon Sulawesi Utara Serahkan Bantuan Kewirausahaan untuk Penyandang Disabilitas