TRIBUNMANADO.CO.ID - Gempa Cianjur membawa duka yang mendalam bagi masyarakat yang ada di daerah Jawa Barat maupun masyarakat Indonesia.
Dikabarkan ada ratusan korban meninggal akibat Gempa Cianjur ini.
Seperti diberitakan sebelumnya Gempa Cianjur terjadi pada Senin (21/11/2022) siang pukul 13.21.10 WIB.
Gempa Cianjur ini berpusat pada koordinat 6.84 LS, 107.05 BT atau tepatnya di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi pada kedalaman 11 km.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) menyebut gempa bumi di Cianjur terjadi diduga karena adanya aktivitas Sesar Cimandiri.
Mari simak 5 fakta terkait Gempa Cianjur ini yang dirangkum Tribun Manado dari berbagai sumber:
1. Ada 2 Angkot Berisi Siswa Tertimbun Longsor
Gempa bumi M 5,6 yang melanda Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022), mengakibatkan longsor di sejumlah tempat.
Longsor terjadi di Jalan Labuan - Cianjur atau Jalur Puncak kawasan Cianjur di wilayah Cugenang, Jawa Barat.
Longsor mengakibatkan mobil truk dan angkot tertimbun tanah.
Hingga pukul 22.00 WIB, Senin (21/11/2022) malam, akses jalan Bogor - Cianjur ini sementara masih ditutup imbas longsor tebingan sekitar 5 meter beserta pohon tumbang tersebut.
Tim petugas gabungan BPBD, Damkar, TNI dan Polisi malam ini masih berkumpul di sekitar lokasi yang gelap gulita imbas tiang listrik PLN yang juga kena imbas gempa yang terjadi.
"(Longsor) Tebingan sekitar 5 meter, jalur itu ketutup. Di bawahnya ada dua angkot sama satu truk," kata Kasi Penyelamatan Dinas Damkar Kota Bogor, Hamid Suwardi kepada TribunnewsBogor.com di sekitar lokasi, Senin malam.
Dia menjelaskan bahwa para penumpang dan sopir dari laporan adanya kendaraan yang tertimpa longsor ini sementara masih belum ditemukan.
Sampai Senin malam ini, kata dia, untuk badan mobil angkot masih belum terlihat, sementara untuk badan truk sudah terlihat.
Namun proses evakuasi masih akan dilakukan ditambah penanganan material longsor beserta pohon tumbang yang masih menutup jalan.
"Menurut keterangan yang di angkot itu ada 15 orang siswa anak sekolah yang baru pulang (sekolah) dan yang lainnya yang berteduh tadi kan hujan. Dan di bawahnya ada juga warung-warung itu tertimpa sama longsor. Angkot belum kelihatan, hanya badan truk saja yang sudah kelihatan," kata Hamid Suwardi.
Tim petugas gabungan ini melakukan penanganan dari dua sisi yakni dari Cianjur dan tim bantuan dari Bogor mengapit titik longsor yang menutup akses jalan Cianjur - Bogor.
2. Korban Meninggal 162 Jiwa, 326 Orang Luka, 13.784 Orang Mengungsi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat korban meninggal dunia dampak dari gempa bumi menjadi 162 jiwa.
Data BPBD Cianjur ini diungkap oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Dari jumlah tersebut, mayoritas merupakan anak-anak.
Emil menyebut banyak korban anak karena saat kejadian banyak siswa sekolah yang sedang belajar di madrasah atau pesantren.
"Nah, per malam ini (Senin) kita masih mengklasifikasi persentasenya tapi laporan di lapangan selalu menyebutkan secara kualitatif mayoritas anak-anak," tuturnya.
Selain korban meninggal, terdapat 326 orang luka berat dan ringan serta 13.784 orang mengungsi.
"Mayoritas patah tulang dan berhubungan luka karena tertimpa atau kena benda tajam," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan penanganan para korban gempa di Cianjur dilakukan di tiga rumah sakit, yakni RSUD Sayang Cianjur, RSUD Cimacan, dan RS Bhayangkara Polri Cianjur.
3. Rumah Rusak Capai 2.345 Unit
Gempa Cianjur ini merupakan gempa darat sehingga berpotensi merusak.
Oleh karenanya terdapat rumah rusak dengan skala 60-100 persen berjumlah 2.345 unit.
4. Terdapat 115 Gempa Susulan
Pada Selasa (22/11/2022) pukul 05.00 WIB, total gempa susulan berjumlah 115 gempa.
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Kami juga mengimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa susulan," kata Rahayu.
"Jika akan ada warga yang tetap tinggal di dalam rumah, direkomendasikan untuk diperiksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbuhnya.
5. 90 Paramedis dan 30 Dokter Bedah Disiapkan untuk Obati Korban Gempa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil mengatakan tim tenaga kesehatan (nakes) telah disiapkan untuk memberikan pertolongan serta perawatan bagi para korban luka alibat gempa bumi Cianjur.
Para nakes itu terdiri dari lebih dari 90 paramedis dan lebih dari 30 Dokter Spesialis Bedah.
Mereka disiagakan untuk merawat korban yang mengalami luka ringan hingga berat.
"90-an paramedis, 30-an Dokter Bedah dari Asosiasi Kedokteran," jelas Kang Emil, di Pendopo Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) malam.
Selain nakes, persediaan oksigen pun dianggap cukup untuk mengantisipasi korban luka yang membutuhkan oksigen.
"Oksigen juga sudah memadai," kata Kang Emil.
(TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy) (Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto) (Tribunnews.com/garudea prabawati) (Tribunnews.com/Fitri Wulandari)
Baca juga: Ridwan Kamil: 162 Orang Meninggal Akibat Gempa Cianjur, Rata-rata Korban Anak-anak
Baca juga: Gempa Terkini Pagi Ini Selasa 22 November 2022, Info BMKG Cianjur Jawa Barat Diguncang
Baca Berita Tribun Manado disini: