Dikutip dari CNN, seorang pejabat di Ukraina mengatakan, serangan ini sebagai bentuk tanggapan Rusia atas pidato Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky di KTT G20 Bali.
"Rusia menanggapi pidato kuat Zelensky di #G20 dengan serangan rudal baru," kata Kepala Kantor Presiden Ukraina, Andriy Yermak melalu Twitternya.
Sebelumnya, Zelensky menguraikan 10 poin rencana perdamaian untuk mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina.
Viacheslav Chaus, kepala administrasi militer regional Chernihiv, yang terletak di timur laut Kyiv, mengatakan bahwa "pasukan pertahanan udara sedang bekerja" di wilayah tersebut.
Chaus memperingatkan di saluran Telegramnya: "Dalam hal apa pun Anda tidak boleh memposting foto dan video serangan, pekerjaan pasukan pertahanan udara, pengerahan dan pergerakan pasukan!!!"
"Serangan rudal terus berlanjut. Tetap di tempat penampungan atau di tempat yang aman," tambahnya.
Dalam acara KTT G20 Bali, Zelensky mengatakan di hadapan para pemimpin dunia bahwa perang Rusia harus diakhiri sekarang juga.
Zelensky juga meminta untuk perpanjangan kesepakatan ekspor biji-bijian yang segera berakhir.
"Saya yakin sekaranglah saatnya perang destruktif Rusia harus dan dapat dihentikan," kata Zelensky, dilansir BBC melalui AFP.
Zelenskyy menguraikan sejumlah strategi, termasuk memastikan keamanan nuklir dan pangan, mengakhiri permusuhan, dan pencegahan eskalasi.
Dia juga berulang kali menyebut para pemimpin sebagai "G19" - dengan tegas mengecualikan Rusia.
Salah satu permintaannya adalah perpanjangan dari apa yang dikenal sebagai Inisiatif Butir Laut Hitam yang dicapai pada bulan Juli antara PBB dan Rusia.
Itu telah memastikan bahwa ekspor makanan yang diblokir di pelabuhan Ukraina oleh kapal perang Rusia dapat dikirim keluar.
PBB mengatakan, sejak kesepakatan dimulai, 10 juta ton biji-bijian dan makanan lainnya telah berhasil diekspor, mencegah krisis pangan global.
Namun, kesepakatan itu berakhir pada 19 November 2022 lalu.