TRIBUNMANADO.CO.ID - Pelaku penipuan ratusan mahasiswa IPB berinisial SAN (29) kini ditangkap Satreskrim Polres Bogor dan ditetapkan sebagai tersangka.
Seperti dikabarkan sebelumnya, akibat perbuatan SAN, ratusan orang termasuk mahasiswa IPB di Bogor terjeret pinjaman online ( pinjol ).
Polisi pun masih terus mendalami latar belakang dan motif dari pelaku ini.
Terbaru SAN dihadirkan sebagai tersangka dalam jumpa pers di Mako Polres Bogor, Jumat (18/11/2022).
Saat dihadirkan polisi dalam jumpa pers di Mako Polres Bogor, SAN mengenakan baju tahanan sambil menangis terisak.
Sebelumnya SAN ternyata pernah terseret kasus hukum.
Hal ini diungkap oleh Ketua RT setempat, Kamaludin.
Bukan hanya sekali, SAN ternyata sering terlibat masalah lantaran beberapa kali Kamaludin didatangi oleh yang mengaku berurusan dengan SAN.
Bahkan, terakhir di tahun 2022, SAN ini memalsukan surat rumah kontrakannya untuk syarat membeli mobil.
"Terbaru itu, kaget juga saya, karena menurut saya itu kok anak sekecil itu sudah berani memalsukan AJB rumah kontrakan yang dia tempati. Kan saya tahu itu kontrakan siapa, ngga munkkin dia punya AJB nya kan. Nah saya lagi pelatihan nih, istri saya telepon, pak ini ada dari leasing. Jadi katanya dia ngga pernah bayar, tapi unit mobilnya ngga ada," jelasnya.
"Kejadian itu bulan Oktober. Dia pindah rumah ke Ciomas kan Maret. Akhirnya si leasing itu ngomonglah, kalau SAN itu agunkan rumah kontrakan. Dia akuin itu rumahnya. Saya lihat AJB itu meragukan," imbuhnya.
Barulah, semenjak kasus itu, dan kepindahannya ke Ciomas, beberapa mahasiswa yang mengaku dari IPB University mencari keberadaan dari SAN hingga terungkapnya kasus penipuan ini.
Sosok SAN
SAN diketahui menjadi terlapor atas dugaan kasus investasi fiktif dan pinjaman online (pinjol) yang menjerat 333 orang dengan 116 di antaranya adalah mahasiswa IPB University.
SAN dikenal sebagai seorang freelancer jasa pembuatan ATM.
Sejak kecil, SAN tinggal mengontrak di wilayah Tegak Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Namun, saat ini SAN sudah tidak mengontrak dan memilih pindah ke wilayah Ciomas Bogor.
Ketua RT setempat, Kamaludin menceritakan, SAN tinggal di wilayahnya sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
"Nah, terakhir dia mengontrak di kontrakan depan rumah saya ini, yang sekarang warung. Ngontrak disini sudah lama sejak dia masih SD, saya juga belum jadi RT," kata dia.
Menurutnya, SAN merupakan tiga bersaudara.
Ia tinggal di rumah kontrakan tersebut bersama ibu, kakak dan adiknya lantaran sang ayah sudah meninggal dunia.
"Dia anak yatim," kata dia.
Menurutnya, kehidupan SAN yang awalnya normal-normal saja tiba-tiba berubah setelah bekerja karena sering terlihat ribut dengan keluarganya sendiri.
"Dulu masih sekolah, normal kehidupannya ngga neko-neko. Tapi akhir-akhir ini setelah dia kerja banyak masalah. Dia sering berantem sama ibunya sendiri, sama kakaknya juga, jadi memang meresahkan kalau mau disebut begitu, itu karena berisiknya itu," ungkapnya.
Polres Bogor pun masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap wanita berinisial SAN atau SA (29), terduga pelaku penipuan investasi dan pinjaman online (pinjol) yang menyerat nama ratusan mahasiswa IPB.
"Saat ini terhadap yang bersangkutan masih sedang dilakukan pemeriksaan di Satreskrim," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin.
Jika terbukti, SA terancam pasal 372 dan 378 KUHP tentang penipuan dan penggelapan.
Baca juga: Sosok Pengusaha Toko Online Diduga Pelaku Penipuan 116 Mahasiswa IPB, Inisial SAN, Dicari Polisi
Baca juga: Fakta Lain 126 Mahasiswa IPB Tertipu Pinjol, Begini Awal Mula Para Korban Ditipu Rp 2,1 Miliar
Artikel ini tayang di Tribunnews.com
Baca Berita Tribun Manado disini: