Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Gerhana bulan terjadi Selasa (08/11/2022) malam.
Gerhana Bulan Total kali ini akan memiliki durasi selama 1 jam, 24 menit, 58 detik dengan durasi umbral selama 3 jam, 39 menit, 50 detik.
Fenomena gerhana bulan ini terjadi ketika Bumi, Bulan, dan Matahari berada pada satu garis lurus.
Bulan akan masuk seluruhnya ke dalam bayangan inti atau umbra Bumi.
Sayang, gerhana bulan yang menurut BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) bisa dilihat kasat mata, tak terlihat dari sebagian besar wilayah Manado, Sulawesi Utara.
Seperti di Malalayang dan sekitarnya, gerhana bulan sama sekali tak terlihat.
Sebagian warga yang menunggu untuk menyaksikan momen langka itu dibuat kecewa.
"Padahal sudah tunggu dari tadi. Yah tidak terlihat," kata Deguslim, warga Bahu lingkungan 3.
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Unsrat itu bela-belain naik ke lantai paling atas tempat kosnya.
Pengalaman serupa dialami diutarakan Jemmy, warga Sario Tumpaan.
"Nyanda dapalia (tidak kelihatan) dari Sario. Awan pe tebal (betapa tebalnya awan," katanya.
Cuaca Kota Manado yang mendung sepanjang hari diduga jadi penyebab gerhana bulan tidak terlihat kasat mata.
Di beberapa wilayah lain di Sulawesi Utara, warga bisa melihat gerhana bulan.
Seperti di Pineleng, Minahasa, Kepulauan Sitaro dan Bolmong Utara. Warga bisa menyaksikan gerhana bulan.
Tampilan bulan tampak memerah ketika tertangkap lensa kamera.