Ayah Ruth takut bahwa mereka akan membuat Ruth menjadi bodoh.
Alih-alih pergi ke sekolah, dia diajar oleh ayahnya dengan buku pelajaran yang sudah disiapkan sebelumnya.
Dapat dikatakan bahwa masa kecil Ruth dipenuhi dengan angka dan rumus.
Ruth benar-benar kehilangan kepolosannya seperti banyak anak lainnya.
Namun di masa dewasa, alih-alih menjabat menjadi ahli, dirinya lebih memilih untuk menjadi ibu rumah tangga.
Hal itu tentu saja membuyarkan prediksi dari para matematikawan dunia.
Hal itu juga memudarkan harapan ayahnya.
Ruth memutuskan untuk menjadi istri dan ibu untuk mengurus keluarga.
Meski begitu, sang ayah tetap bangga padanya.
Ruth telah membutikan prestasi kecerdasannya itu di bidang pendidikan.
Harry sangat menghargai segala pilihan yang telah Ruth pilih.
Sang ayah kini hanya berharap Ruth bisa hidup bahagia dengan pilihannya itu
(TribunStyle.com/Dika Pradana)
Sumber: TribunStyle.com
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com