Kotamobagu Sulawesi Utara

Pemkot Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, Alokasikan Dua Miliar Untuk Tanggani Dampak Inflasi

Penulis: Randi Tuliabu
Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemkot Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, Alokasikan Dua Miliar Untuk Tanggani Dampak Inflasi

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah Kota ( Pemkot ) Kotamobagu mengalokasikan 2 persen Dana Transfer Umum (DTU) lewat APBD Perubahan 2022 sebesar Rp 2.049.121.375.

Hal ini untuk menindaklanjuti PMK Nomor: 134/PMK.07/2022.

Yakni tentang belanja wajib dalam rangka penanganan dampak inflasi.

Hal ini sebagaimana yang dikatakan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kotamobagu Pra Sugiarto Yunus.

Pra Sugiarto Yunus mengatakan, program-program OPD terkait penanganan dampak inflasi yang diintervensi lewat 2 persen DTU tersebut, wajib dikelola berdasarkan peraturan dan regulasi sebagaimana tertuang dalam PMK RI.

“Peruntukannya sudah jelas yakni bantalan sosial.

Di antaranya bansos, penciptaan lapangan kerja, untuk sektor transportasi.

Dan bantuan lainnya yang intinya menekan laju inflasi,” terang Pra Sugiarto Yunus.

Selain Disperinaker, Program penangan dampak inflasi yang diintervensi lewat 2% DTU juga dialokasikan ke Dinas Sosial, Dinas Pertanian dan Perikanan, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM, Dinas Perhubungan serta Dinas Ketahanan Pangan.

Total anggaran 2 miliar lebih ini dialokasikan ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

"Untuk nantinya digunakan dalam program-program penanganan dampak inflasi, salah satunya pada Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja ( Disperinaker )," ujar Pra Sugiarto Yunus.

Kepala Disperinaker Kotamobagu Johan Sofian Boulu menjelaskan, anggaran penanganan dampak inflasi yang bersumber dari DTU untuk dikelola pihaknya sebesar Rp680 juta.

“Dana ini akan kita gunakan untuk program penciptaan usaha baru maupun peningkatan usaha yang sudah berjalan,” Johan Sofian Boulu, Senin (7/11/22).

Sofian mengatakan, adapun program lewat anggaran tersebut meliputi pemberian bantuan peralatan penunjang kelompok Industri Kecil Menengah (IKM) seperti mesin pembuatan kue, mesin pengolahan kopi dan lain sebagainya.

“Prosedurnya, kelompok IKM memasukan proposal dan hal ini sudah kami sosialisasikan dengan turun langsung ke lapangan.

Ada juga proposal IKM terkait permohonan bantuan yang sudah lama masuk namun belum ditindaklanjuti, maka itu yang kami prioritaskan lewat program tersebut,” ujar Johan Sofian Boulu.

“Insyaallah programnya running paling lama akhir desember, karena kegiatan ini kami lelang dan saat ini masih berproses di ULP,” tandas Johan Sofian Boulu.

Cegah Kekerasan Terhadap Anak, DP3A Sangihe Sulawesi Utara Minta Orang Tua Perketat Pengawasan

Cewek Manado Beatrice Kezya Simaremare Bersyukur Bisa Terpilih Sebagai Noni Unsrat 2022

Waspada Cuaca Ekstrem Landa Sulawesi Utara, Potensi Banjir, Puting Beliung hingga Hujan Es

Berita Terkini