Erman Umar kemudian mengakui meski dirinya satu lantai dengan kantor Arman Hanis, dia mengaku baru sekali bertemu dengan kuasa hukum Ferdy Sambo itu sebelum kasus pembunuhan Brigadir J terjadi.
"Kalau masalah kantor, saya berkantor di sini baru dua tahun, mungkin Arman hanis sudah lama.
Saya bertemu Arman Hanis sebelum kejadian ini cuma sekali.
Dan pada saat rekonstruksi saya baru ketemu lagi," ujar Erman Umar.
Dirasa Janggal Saat Ditanya Hal Ini
Seakan belum puas dengan jawaban Erman Umar, Aiman yang masih memiliki kecurigaan bahwa kuasa hukum Bripka RR itu sekubu dengan Ferdy Sambo kembali bertanya.
Kali ini, dia bertanya apakah benar bahwa Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J atau tidak versi Bripka RR.
Namun jawaban Erman Umar kali ini dirasa Aiman janggal.
Adapun kata Erman Umar, berdasarkan pengakuan Bripka RR, kliennya itu tak melihat apakah Ferdy Sambo menembak Brigadir J atau tidak.
Padahal, saat kejadian di rumah dinas Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022), Bripka RR ada di lokasi kejadian.
"Saat itu saya tanya RR, dia bilang ga melihat," kata Erman Umar.
"Padahal saa itu RR ada di lokasi eksekusi," timpal Aiman.
Dijelaskan Erman Umar, saat mendengar bunyi tembakan pertama yang dilakukan Bharada E kepada Brigadir J, Bripka RR saat itu spontan berbalik badan untuk menerima HT dari sesama ajudan di rumah Ferdy Sambo lainnya yang terkejut dengan suara tembakan itu.
Pernyataan Erman Umar itu dirasa Aiman janggal.
"Namanya perasaan dia kan saat itu begitu," kata Erman Umar dengan tetap berpegang pada pengakuan kliennya.