Suharso Monoarfa Lengser

Suharso Monoarfa, Politisi Berdarah Gorontalo yang Dilengserkan dari Ketum PPP

Editor: Aswin_Lumintang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suharso Monoarfa, Ketua Umum PPP berdarah Gorontalo

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA -  Politisi senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suharso Monoarfa sebenarnya merupakan representasi kawasan Indonesia Timur.

Figur familiar ini sebenarnya boleh dibilang sebagai penyelamat PPP saat terjadi krisis kepemimpinan pasca Muhammad Romahurmuziy atau Romy yang tersandung kasus korupsi saat itu.

Awalnya Suharso Monoarfa dipercayakan sebagai Pelaksana tugas Ketua Umum PPP, kemudian terpilih dan Ditetapkan sebagai Ketum PPP periode 2020-2025.

DPW PPP Sulawesi Utara (Sulut) hadir dalam Mukernas yang melengserkan Suharso Monoarfa. (Kolase Tribun Manado/Ryo Noor)

Terkini terjadi polemik di internal PPP dan Suharso Monoarfa diberhentikan sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) oleh Majelis Pertimbangan PPP, beberapa waktu lalu.

Namun, jabatannya sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) masih tetap berlanjut.

Sebelum terjun ke politik, Suharso Monoarfa berkecimpung di dunia usaha.

Perjalanan karier Suharso Monoarfa dimulai dari ia bekerja menjadi karyawan di beberapa perusahaan.

Kemudian, ia suskes di dunia usaha selama 20 tahun.

Barulah Suharso Monoarfa bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009.

Baca juga: Akhirnya Terungkap, Ini Sosok Artis Cantik yang Jodohkan Jessica Mila dengan Yakup Hasibuan

Baca juga: Harga Kapal di Pelabuhan Manado Sulawesi Utara Belum ada Kenaikan, Berikut Daftar Lengkapnya

Perjalanan Karier Suharso Monoarfa

Suharso Monoarfa merupakan sosok yang tak asing lagi sebagai politikus.

Sebab, ia telah beberapa kali menduduki jabatan di pemerintahan.

Sebelum memimpin PPP, Suharso merupakan anggota DPR RI masa jabatan 2004-2009.

Di era Presiden SBY, ia pernah menjabat sebagi Menteri Perumahan Rakyat.

Namun, Suharso hanya mengemban jabatan tersebut selama 2 tahun, yakni 22 Oktober 2009-17 Oktober 2011.

Halaman
123

Berita Terkini