"Jadi di masa akhir pengabdian saya selaku Kapolda Metro Jaya dan rencana memang besok saya akan melaksanakan serah terima jabatan selaku Kapolda Metro Jaya dan saya akan berpindah tempat sebagai Koordinator Staf Ahli Kapolri di Mabes Polri," tambahnya.
Nana menyebutkan mutasi merupakan hal yang biasa dalam berdinas dalam pemeriksaan institusi negara.
Dia pun menerima pemindahan jabatannya baru di Mabes Polri.
"Jadi saya rasa ini suatu hal yang biasa dalam hal kita berdinas. Sama dengan TNI gitu kan, saya rasa di Pemda juga demikian."
"Jadi mutasi adalah suatu hal biasa," tukasnya.
6. Irjen Rudy Sufahriadi
Selain Irjen Nana Sudjana, kapolda lain yang juga dicopot Idham Azis terkait kasus kerumunan massa di acara Rizieq Shihab adalah Irjen Rudi Sufahradi.
Saat itu, Irjen Rudi Sufahradi menjabat Kapolda Jawa Barat.
Rudi dicopot lantaran dinilai gagal mencegah kerumunan dalam acara yang diselenggarakan Pimpinan FPI Rizieq Shihab di Bogor.
Keputusan pencopotan itu berdasarkan surat telegram rahasia Kapolri Nomor ST3222/XI/KEP/2020 yang tandatangani tanggal 16 November 2020 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polri.
Rudy dimutasi ke Sekolah Staf dan Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri dengan jabatan Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I.
Nasib Idham Azis
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia ( Lemkapi), Edi Hasibuan mengungkap dua jabatan yang bisa saja ditempati Jenderal Idham Azis setelah pensiun.
Menurut profil dan biodata Jenderal Idham Azis, ia memiliki rekam jejak yang baik dalam menangani kasus kejahatan.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Pengakuan Putri Candrawathi Dirudapaksa Brigadir J Pada Sore Hari, Benarkah?
Sehingga, Jenderal Idham Azis dinilai masih diperlukan dalam era pemerintahan Presiden Jokowi.
Seperti dilansir dari Tribun Timur dalam artikel 'Ikuti Jejak Tito Karnavian Setelah Pensiun jadi Kapolri? Idham Azis Jadi Menteri atau Dubes?'
Berdasarkan hal itu, Edi menilai jabatan yang paling cocok untuk Jenderal Idham Azis yakni duta besar ( Dubes) di negara tetangga.
Idham juga bisa menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpanrb).
"Tapi itu semua tentunya kembali lagi ke Presiden.
Menpan RB itu dulu juga pernah jabat oleh bebrapa polisi," ujarnya saat dihubungi wartawan pda Senin (25/1/2020).
Menurut Edi, Idham lebih cocok menjabat sebagai duta besar Malaysia.
Ia beralasan, di Malaysia banyak sekali permasalahan yang belum tuntas.
"Banyak masalah seperti TKW di Malaysia. Itu juga bisa, karena pak Idham mumpuni," kata dia.
Meski punya usulan, namun ia akan mendukung semua keputusan pemerintah maupun kemauan Jenderal Idham Azis.
Mantan Kapolri banyak yang menjadi duta besar dan sangat membantu pemerintah dalam mengurus hubungan antar negara.
Biodata Jenderal Idham Azis
Mengutip dari wikipedia.org, Jenderal Idham Aziz lahir pada 30 Januari 1965 di Kendari Sulawesi Tenggara.
Idham Aziz menghabiskan masa sekolah SD hingga SMA di Kendari.
Selepas lulus SMA, Idham Aziz mengikuti tes masuk Akademi Kepolisian ( Akpol)-dulu Akabri Kepolisian-, sayangnya tidak lulus.
Tahun berikutnya, Idham mencoba lagi. Kali ini, dia juga tidak lulus.
Untuk ketiga kalinya, atau pada 1988, Idham Aziz mencoba lagi. Kali ini lulus.
Idham Aziz menikah dengan Fitri Handari.
Pasangan ini kemudian dikaruniai empat orang anak.
Karier Idham Aziz melesat saat tergabung dalam tim Bareskrim.
Pada 9 November 2005, Idham Aziz bersama Tim Bareskrim melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Kota Batu, Jawa Timur.
Prestasi itu pun berbuah penghargaan dari Kapolri Jenderal Sutanto.
Idham Aziz mendapat penghargaan bersama dengan mantan Kapolri Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, Rycko Amelza Dahniel.
Selepas berhasil melumpuhkan Dr Azhari, Idham Aziz kemudian dipanggil atasannya untuk berangkat ke Poso pada 10 November 2005.
Tugasnya sebagai wakil Tito Karnavian menginvestigasi kasus mutilasi tiga gadis SMA Kristen di Poso.
Pada 2005, Idham Aziz menjabat Wakil Ketua Satgas Bareskrim Poso mendampingi Tito Karnavian.
2014, Idham Aziz menggantikan Brigjen Ari Dono Sukmanto sebagai Kapolda Sulawesi Tengah.
2016, Idham Aziz menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (Kadiv Propam).
2017, Idham Aziz menjabat Kapolda Metro Jaya.
2019, ia dilantik sebagai Kabareskrim Polri.
1 November 2019, Idham Aziz menggantikan Tito Karnavian sebagai Kapolri.
Kabar sekarang
Kini Idham Azis menikmati masa pensiunnya bersama keluarga.
Idham Azis pernah mengatakan jika dirinya ingin memanfaatkan waktunya untuk bisa lebih sering berkumpul bersama keluarga.
Putri Idham Azis membagikan potret terbaru ayahnya melalui Instagram story @firdhaathira.
Terlihat Idham Azis bersama putra bungsunya, Pandu Urane Azis tengah bersantai menikmati waktu luang bersama.
(*/ Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com