Fakta yang sebenarnya pun terkuak, kalau ternyata Ferdy Sambo lah yang menyuruh Bharada E, Brigadir RR hingga KM untuk menembak Brigadir J.
Mnegetahui fakta itu, Benny Mamoto mengaku menajdi korban skenario Ferdy Sambo.
"Saya berharap informasi yang lebih lengkap dari orang yang menangani, yang notabene mendengar saksi dan olah TKP. Tetapi ternyata dia bagian dari satu skenario, dan membuat saya jadi korban," ujar Benny Mamoto, dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas TV.
Bahkan gara-gara ini, Benny Mamoto dihujat publik.
Ketua Kompolnas Benny Mamoto, bantah tuduhan sekongkol, singgung tertipu tangisan Ferdy Sambo
Menurutnya, namanya dipermalukan gara-gara tertipu skenario Ferdy Sambo.
"Dengan kegaduhan ini tidak ada salahnya saya minta maaf meskipun saya jadi korban, meskipun saya dipermalukan," ujar Benny Mamoto.
Maka dari itu, Benny Mamoto menegaskan dirinya tidak pernah berniat membohongi publik.
"Saya tidak punya niat untuk membohongi publik, berbeda dengan saya berniat membohongi publik berarti saya berkerja sama," kata Benny Mamoto.
Ditegur Mahfud MD
Rupanya, Benny Mamoto ini sempat dipanggil Menko Polhukam Mahfud MD.
Sepulang dari ibadah haji, Mahfud MD ingin mengetahui cerita lengkap soal kasus kematian Brigadir J.
Maka dari itu, Mahfud MD pun memanggil Ketua Kompolnas, Benny Mamoto.
Dalam podcast Deddy Corbuzier, Jumat (12/8/2022), Mahfud MD bercerita bahwa saat itu Benny Mamoto sempat mendatangi Ferdy Sambo untuk mendengarkan cerita peristiwa tersebut.
Saat diperiksa Kompolnas, Ferdy Sambo malah menangis.
Ferdy Sambo mengaku merasa dirinya terzalimi setelah istrinya, Putri Candrawathi dilecehkan Brigadir J.