TRIBUNMANADO.CO.ID- Sang Jenderal, Irjen Ferdy Sambo akhirnya ditetapkan sebagai tersangka ketiga setelah satu bulan pengusutan kasus yang menyita perhatian publik ini.
Publik kini menyoroti terkait motif pembunuhan terhadap Brigadir Yosua ini.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Irjen Ferdy Sambo Sosok yang Lindungi Marwah Keluarga, Begini Kata Arman Hanis
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menko Polhukam) Mahfud MD pun menjelaskan apa motif dari kasus pembunuhan terhadap Brigadir Yosua.
Sebagai informasi, tadi malam Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan dua tersangka baru dalam kasus pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Mereka adalah Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dan sosok berinisial KM.
Menko Polhukam Mahfud MD mengungkapkan kasus pembunuhan dengan penembakan yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J diduga bermotif sensitif, karena hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa.
"Soal motif biar nanti dikonstruksi hukumnya, karena itu sensitif mungkin hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa," kata Mahfud MD dalam konferensi persnya, yang ditayangkan akun YouTube Selasa 9 Agustus 2022.
Oleh sebabnya Mahfud meminta masyarakat tetap menunggu motif sebenarnya melalui keterangan Polri.
Selain itu kata Mahfud, sudah banyak beredar terkait motif kasus ini di tengah masyarakat.
"Biar nanti dikonstruksi oleh polisi apa sih motifnya, kan sudah banyak di tengah masyarakat," jelas Mahfud MD dalam konferensi persnya, Selasa 9 Agustus 2022.
Meski begitu Mahfud MD mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan oleh Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo yang telah berhasil mengusut tuntas kasus pembunuhan Brigadir J.
Menurut Mahfud, tinggal beberapa saksi lainnya yang terlibat dalam kasus tersebut harus dibersihkan oleh Kapolri.
"Ini masih ada 28 yang akan diperiksa lagi dengan terlebih dulu diperiksa melalui Irsus," jelasnya.
Selain itu menurutnya, sisa pelaku yang ada secepat-cepatnya harus dibersihkan oleh Polri untuk mengembalikan marwah Polri seperti semula.
"Tinggal membersihkan darah-darahnya yang berceceran masih kotor di seluruh tubuh," katanya.