"Saya bilangnya PCR untuk Ibu (Sambo), ini yang terlihat di video ya, ini salah satu video. Untuk Ibu, untuk almarhum Yosua (Brigadir J), untuk Bharada E. Itu kelihatan, dan beberapa penumpang yang lain," kata dia.
"Untuk pertanyaan Pak Sambo nanti, disimpan ketika kami periksa Pak Sambo. Saya tidak akan jawab," sambung Anam.
Ketika ditanya lebih jauh apakah keberadaan Sambo juga terekam CCTV, Anam mengatakan Sambo terekam di rekaman video CCTV yang lain.
"Pak Sambo di video yang lain. Nanti pas pemeriksaan Pak Sambo, itu pertanyaan disimpan untuk waktu pemeriksaan Pak Sambo," lanjut dia.
Putri Candrawathi menangis
Sementara itu Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengkungkap kondisi istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, berdasarkan rekaman CCTV yang terpasang di sekitar rumah dinas Ferdy Sambo.
Meski CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo yang disebut jadi lokasi kejadian tewasnya Brigadir J, ada sejumlah CCTV di sekitarnya yang diteliti tim gabungan.
Termasuk yang terpasang di rumah pribadi Ferdy Sambo yang lokasinya hanya berjarak sekira 500 meter dari lokasi kejadian.
Sejumlah CCTV yang diperiksa Komnas HAM itu merekam mulai dari Putri Candrawathi dan rombongan termasuk Bharada E dan Brigadir tiba di rumah pribadi dari Magelang, Jawa Tengah.
Kemudian juga merekam beberapa saat setelah penembakan saat Ferdy Sambo berlari menuju rumah dinas dan Putri Candrawathi menangis.
Dijelaskan Damanik, CCTV merekam keberadaaan Brigadir J, Bharada E dan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi serta ART mereka berada di rumah pribadi sang jenderal di Jalan Saguling III, Kompleks Pertambangan, Duren Tiga, Jakarta Selatan sekira pukul 16.00 WIB pada Jumat (8/7/2022) saat mereka baru tiba dari Magelang, Jawa Tengah.
Saat itu mereka tiba dengan menggunakan dua mobil berwarna hitam.
Mereka kemudian terlihat melakukan tes PCR di dalam rumah.
Itu adalah hari kematian Brigadir J atau beberapa menit sebelum terjadi adu tembak di rumah dinas Ferdy Sambo.