TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Kasus tewasnya almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J terus menjadi perbincangan di media sosial dan publik luas.
Keluarga Brigadir J telah memakai jasa kuasa hukum untuk mendapatkan keadilan. Artinya keluarga menginginkan semua yang terlibat sehingga putranya tewas mendapatkan hukuman yang setimpal.
Semua pihak mendorong Polri selaku penyidik mengungkap kebenaran yang memberi rasa keadilan kepada semua. Memberi rasa keadilan kepada Keluarga Brigadir J, memberi rasa keadilan kepada Irjen Pol Ferdy Sambo dan publik.
Ini karena kasus ini sudah menyita perhatian publik yang menuntut perkara ini benar-benar diungkap secara transparan.
Cerita Kebaikan Irjen Ferdy Sambo
Orang tua Brigadir J mengungkapkan, sang anak semasa hidupnya kerap menceritakan tentang kebaikan Irjen Ferdy Sambo.
Samuel Hutabarat, ayah almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J mengungkapan hal baru tentang anaknya.
Menurut Samuel Hutabarat, Brigadir J hanya menceritakan kebaikan Irjen Ferdy Sambo semasa hidupnya, bukan cerita keburukan sang atasan.
Selama hidup, Brigadir Yosua hanya menceritakan kebaikan Irjen Ferdy Sambo.
"Soal komunikasi, selama ini, anak kami Yosua ini yang kami rasakan mulai dari kecil sudah jujur."
"Jadi selama almarhum bekerja sama dengan Pak Ferdy Sambo, bahkan sejak dari Jambi, dia tidak pernah menceritakan apa yang dia alami dalam pekerjaan."
"Dia hanya bercerita yang baik-baik saja. Enggak tahu kalau ke pacarnya," ungkapnya kepada wartawan di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (29/7/2022).
Samuel mengaku tidak pernah mendapat cerita soal ancaman pembunuhan dari anaknya itu.
"Dia tidak pernah menceritakan kepada orang tua soal apa yang beredar di media sosial (ancaman pembunuhan)," kata Samuel
Samuel menduga, Brigadir Yosua tidak menceritakan ancaman pembunuhan, karena tidak mau membebani pikiran orang tua.