KKB Papua

Sosok Yotam Bugiangge, Pengkhianat Negara Jadi KKB, Eks Prajurit TNI yang Otaki Pembantaian di Nduga

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Yotam Bugiangge, Eks TNI yang Otaki Teror di Nduga Tewaskan Belasan Orang, Pengkhianat Negara.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya terungkap siapa otak dari pembantaian belasan orang yang dilakukan KKB di Nduga, Papua.

Dalang pembantaian tersebut ternyata mantan prajurit TNI.

Ialah Yotam Bugiangge. Dulu anggota TNI berpangkat Prajurit Dua ( Prada ).

Kini Yotam Bugiangge dikabarkan menjadi anggota KKB Papua dan saat ini dalam perburuan pihak aparat.

Dikabarkan, setelah melakukan identifikasi secara cermat, Polda Papua akhirnya menemukan, bahwa yang mengotaki pembantaian warga sipil oleh KKB ( Kelompok Kriminal Bersenjata ) di Papua, adalah sahabat Egianus Kogoya.

Sosok tersebut merupakan bekas prajurit TNI ( Tentara Nasional Indonesia ) yang membelot dan bergabung dengan kelompok separatis yang saban hari merongrong kedaulatan NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia ).


(Sosok Yotam Bugiangge, Eks TNI yang Otaki Teror di Nduga Tewaskan Belasan Orang, Pengkhianat Negara. (Dok. facebook)

Oknum yang dulunya prajurit TNI itu bernama Yotam Bugiangge berpangkat Prada.

Saat ini pria tersebut telah bersatu dengan Panglima Kodap III Ndugama, Egianus Kogoya.

Untuk diketahui, peristiwa kelam itu terjadi di Kampung Nanggolait, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, Sabtu 16 Juli 2022 pagi.

Para pelaku memulai aksinya dengan mendatangi sebuah kios kemudian mengobok-obok tempat usaha tersebut.

Setelah mengacak-acak isi kios tersebut, para pria yang sedang berada di dalamnya disuruh keluar dan beberapa saat kemudian dibantai secara sadis.

Yang dihabisi di lokasi kejadian adalah warga sipil yang semuanya pria. Sedangkan kaum wanita dibiarkan tetap hidup.

Dalam insiden mengerikan itu, 11 orang meninggal di tempat. Sedangkan dua lainnya menderita luka-luka sehingga dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Sebagaimana dilansir Pos-Kupang.com dari Kompas.com, saat ini Polda Papua telah berhasil mengidentifikasi para pelaku.

Bahkan oknum yang mengotaki pembantaian sadis di Kabupaten Nduga itu pun telah diketahui identitasnya.

Oknum yang menjadi otak pembunuhan paling sadis di Papua, adalah Yotam Bugiangge yang telah bersekutu dengan Egianus Kogeya.

Egianus Kogeya diidentifikasi sebagai pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Nduga. Sedangkan Yotam Bugiangge merupakan bekas Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Jumlah pelaku sudah kami kantongi. Para pelaku adalah anak buah Egianus (Kogeya) dan Yotam (Bugiangge)," kata Kombes Faizal Ramadhani.

Kombes Faizal Ramadhani merupakan Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Papua. Ia mengatakan itu, melalui sambungan teleponnya, Rabu 19 Juli 2022.

Keterlibatan keduanya terungkap setelah Satgas Damai Cartenz dan TNI berhasil melakukan olah tempat kejadian perkara dan menanyai beberapa saksi yang sempat melihat tragedi berdarah itu.

Korban yang selamat pun sudah bisa memberi keterangan kepada polisi untuk mengungkap pelaku pembantaian.

Faizal menyampaikan, saat hendak mengevakuasi jenazah terakhir di Kampung Nogolait, aparat keamanan selalu diganggu dan terlibat kontak senjata dengan KKB selama tiga hari.

"Kita diganggu terus, mereka berdua (Egianus dan Yotam) memang terlihat," kata dia.

Yotam merupakan pecatan TNI yang kabur dari kesatuannya pada akhir tahun lalu, tepatnya 21 Desember 2021. Saat kabur, ia berpangkat Prada dan membawa satu pucuk senjata api SS-2 V1.

Seperti diberitakan sebelumnya, KKB melakukan pembantaian terhadap warga sipil di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu 15 Juli 2022.


(Sosok Yotam Bugiangge, Eks TNI yang Otaki Teror di Nduga Tewaskan Belasan Orang, Pengkhianat Negara. (Dok. Handout)

Akibatnya, 11 warga tewas dan dua lainnya menderita luka-luka. Pada korban yang meninggal antara lain:

1. Yulius Watu (asal NTT),

2. Hubertus Goti (asal NTT),

3. Yohanes Rangka (asal NTT)

4. Daeng Marannu,

5. Taufan Amir,

6. Alex,

7. Yuda Nurusingga,

8. Nasjen,

9. Mahmut Ismain,

10. Eliaser Baner dan

11. Roy Manampiring.

Sementara dua korban yang mengalami luka-luka, masing-masing Sudirman dan Hasdin.

Seluruh korban, selain Eliaser Baner, dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, pada Sabtu 16 Juli 2022 sore.

Korban terakhir, Roy Manampiring baru diketahui keberadaannya dari laporan masyarakat pada Senin 17 Juli 2022.

Pada Rabu 19 Juli 2022 dini hari, jenazahnya dapat dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Kenyam.

Korban bernama Roy Manampiring (42) yang bekerja sebagai operator senso.

"Satgas Damai Cartenz dan TNI yang dipimpin oleh Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Paranewen berhasil mengevakuasi satu orang korban penembakan KKB di Nduga,

tepatnya di tanjakan Adu Mama 2, Rabu pukul 02.00 WIT," ujar Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu.

Menurut Faizal, jenazah korban baru bisa dievakuasi pada Rabu dini hari karena personel Damai Cartenz dan TNI selalu terlibat kontak senjata dengan KKB di sekitar lokasi kejadian.

"Jadi tiga hari ini kita kontak senjata terus," kata dia.

Korban, sambung Faizal, sebelumnya sudah mengetahui ada kejadian pembantaian pada Sabtu 15 Juli 2022 pagi dan disarankan untuk pergi ke Batas Batu.

Namun korban memilih jalan ke Kenyam bersama warga setempat dan di perjalanan bertemu dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya.

“Dalam perjalanan, korban bersama masyarakat OAP bertemu dengan KKB sehingga beberapa masyarakat OAP tersebut langsung melarikan diri ke hutan dan berpisah dengan korban,” tutur Faizal.

Faizal menyebut, di tubuh Roy terdapat luka tembak dan bacokan.

Roy merupakan korban ke-11 yang tewas dibantai oleh KKB di Kampung Nogolait sejak Sabtu lalu.

11 Korban Penyerangan KKB di Nduga adalah Warga Sipil

Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yathi, Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Juinta Omboh Sembiring menegaskan bahwa 11 orang yang diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Sabtu 16 Mei 2022 di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua merupakan warga sipil.

Menurut dia, 11 orang ini merupakan warga sipil yang sehari-hari bekerja sesuai dengan profesinya masing-masing untuk membangun Papua, khususnya Kabupaten Nduga.

“Para korban ini adalah orang-orang yang ikut membangun Papua, khususnya Nduga,” tegasnya kepada awak media di Korem 172/PWY, Padang Bulan, Kota Jayapura, Papua, Selasa 19 Juli 2022.

Dia mengemukakan, 11 korban warga sipil ini bekerja sebagai pedang, sopir truk, tukang bangunan yang selama ini ikut memberikan kontribusi dalam membangun Nduga.

“Mereka (korban) ini bukan orang-orang yang sering disebut sebagai intel dan lain sebagainya, tidak ada. Alat negara tidak ada. Mereka (para korban-red) ini adalah pelaku-pelaku ekonomi,” tuturnya.

Dia memberikan apresiasi kepada Penjabat Bupati Nduga Namia Gwijangge yang langsung merespons kejadian ini dengan mengunjungi para korban saat dievakuasi dari Nduga ke Timika.

“Kami memberikan apresiasi kepada Bupati Nduga Namia Gwijangge yang merespons cepat dan datang ke Timika untuk melihat korban sekaligus mengatakan bahwa para korban ini merupakan warga yang selama ini ikut membangun Papua, khususnya Kabupaten Nduga,” ujarnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com

Berita Terkini