“Ada anggota lain atas nama Bharada E menegur dan saat itu yang bersangkutan (Brigadir J) mengacungkan senjata, kemudian melakukan penembakan, dan Bharada E tentu menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J,” ujar Ramadhan.
Beberapa jam kemudian, Ramadhan membeberkan kronologi yang berbeda.
Menurut Ramadhan, Brigadir J sempat masuk ke kamar Kadiv Propam. Saat itu, di dalam kamar ada istri Irjen Ferdy Sambo, Putri.
Kemudian, Brigadir J disebutkan melakukan tindakan pelecehan serta menodongkan senjata pistol ke kepala istri Irjen Ferdy.
“Itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar,” kata Ramadhan saat dihubungi Kompas.com.
Ramadhan menambahkan, saat peristiwa itu terjadi, istri Kadiv Propam juga berteriak.
Hal ini kemudian membuat Brigadir J panik dan keluar kamar.
Di saat bersamaan, kata Ramadhan, Bharada E yang sedang berada di bagian rumah lantai atas mendengar teriakan tersebut.
Ia kemudian menanyakan soal teriakan itu kepada Brigadir J dari lantai atas rumah.
Selanjutnya, Bharada E langsung disambut tembakan oleh Brigadir J.
Bharada E pun membalas tembakannya yang kemudian membuat Brigadir J tewas dengan 5 luka tembak.
“Setelah dengar teriakan, itu Bharada E itu dari atas, masih di atas itu bertanya ‘Ada apa bang?’
Tapi langsung disambut dengan tembakan yang dilakukan oleh Brigadir J,” ucap Ramadhan.
Menurut Ramadhan, Bharada E selamat dan tidak mengalami luka tembak.
"(Bharada E) Tidak ada, kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung," ungkap Ramadhan.