Para korban KKB tak pandang usia. Anak-anak hingga orang dewasa.
Pendeta Jupinus Wama mengatakan, anggota KKB Papua membakar sekolah, memperkosa beberapa anak gadis dan membunuh warga di Distrik Beoga.
"Hancur itu bukan sekolah saja. Kita punya anak-anak juga sudah hancur.
Di rumah juga sudah hancur," kata Pendeta Jupinus Wama dalam video yang diunggah akun Twiter @Xdirektori99.
Lantaran kondisi kampung tidak aman sehingga sejumlah warga menyembunyikan diri di hutan.
"Kita marah, tuan tanah marah. Masyarakat marah. Tuhan juga marah. Karena kita di Beoga ini gelap.
Sudah ada sekolah, bukan jadi pintar, tapi bakar sekolah masuk ke hutan," ujarnya.
Pendeta Jupinus mengatakan, pihaknya akan memanggil pulang keluarga yang bersembunyi di hutan-hutan.
Kita panggil kembali keluarga yang sudah hilang di hutan2.
Nanti dari pemerintah juga akan datang melihat.
"Nanti pemerintah juga datang lihat kondisi di sini.
Kita beri masukan agar datangkan guru, bangun kembali sekolah," ujar Pendeta Jupinus Wama.
Ia menambahkan, kondisi saat ini sudah mulai aman. Apalagi aparat keamanan sudah ada.
"Sekareang sudah mulai aman. Mereka ( KKB Papua ) juga sudah keluar.
Apalagi bapak-bapak (aparat keamanan) sudah datang jadi sudah lebih aman," katanya.