2. Gempa bumi tektonik dengan magnitudo lebih dari 7.0 Skala Magnitude.
Magnitudo gempa adalah besaran yang menyatakan besarnya energi seismik yang dipancarkan oleh sumber gempa.
Besaran ini akan bernilai sama, meskipun dihitung dari tempat yang berbeda.
Skala yang kerap digunakan untuk menyatakan magnitudo gempa ini adalah Skala Richter.
Untuk memicu tsunami, magnitudo gempa bumi harus lebih besar 7 skala magnitude karena hanya dengan kekuatan ini gempa bumi bisa mengirim air laut ke darat.
Artinya, jika ada gempa Bumi tektonik terjadi di laut dengan kedalaman kurang dari 100 km dan skala kurang dari 7 skala magnitude, gempa tersebut tidak akan memicu tsunami.
3. Gempa bumi tektonik dengan pola sesar naik atau sesar turun (deformasi vertikal)
Deformasi merupakan perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu benda.
Deformasi gempa bumi tektonik secara umum ada tiga macam, yakni Horisontal, Vertikal dan Diagonal.
Adapun jenis gempa bumi tektonik yang berpotensi tsunami adalah gempa dengan deformasi vertikal.**
(TribunManado.co.id/Ang/Kompas.com/Lulu)
Berita Terkait Gempa Bumi Lainnya
Tayang di Kompas.com