Kasus Penganiayaan

Nenek Tidur dengan Mayat Cucunya, Dianiaya Ibu Kandung hingga Tewas lalu Ancam Bunuh Orangtuanya

Editor: Glendi Manengal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bayi dianiaya orangtuanya sendiri

TRIBUNMANADO.CO.ID -  Seorang nenek harus merahasiakan kematian cucu karena ancaman akan dibunuh.

Diketahui hal tersebut membuat mayat cucunya dibiarkan membusuk di rumah.

Hingga harus terpaksa harus tidur di samping jenazah sang cucu.

Baca juga: Indonesia Masuk Daftar 20 Negara dengan Infeksi Virus Corona Terbanyak di Dunia

Baca juga: BREAKING NEWS, Menteri PPPA RI Bintang Puspayoga Berkunjung ke Sulut, Disambut Wagub Steven Kandouw

Foto : ilustrasi mayat bayi. (istimewa)

Eka Sari Yuni Hartini (26) menjadi tersangka penganiayaan bayi hingga tewas dan membiarkannya membusuk di dalam rumah Jalan Siwalankerto Tengah, Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya. 

Hasil penyelidikan kepolisian, bayi berusia lima bulan berinisial ADO itu, sebenarnya sudah tewas sejak Selasa (21/6/2022). 

Artinya, lima hari sebelum dilaporkan oleh Eti Suharti Basri (47) merupakan ibunda  Eka kepada warga atau para tetangga hingga pihak kepolisian melakukan penyelidikan, pada Sabtu (25/6/2022) malam. 

Eti mengaku terpaksa bungkam selama kurun waktu itu  untuk merahasiakan kematian sang cucu keduanya. 

Ada desakan disertai ancaman pembunuhan jika Eti ketahuan membocorkan hal tersebut kepada orang lain. 

Perempuan berkaus cokelat itu menduga, tersangka takut jika dirinya membongkar kondisi sebenarnya sang cucu kepada para tetangga atau pihak kepolisian. 

Rencana tersangka berlibur dengan menghadiri acara kantor suaminya di Gunung Kidul, DI Yogyakarta, mulai Jumat (24/6/2022) hingga Minggu (26/6/2022), bakal berantakan. 

Kondisi sang cucu yang sudah tewas lantaran sepanjang hari tanpa rengekan dan gerakan laiknya bocah bayi sudah disadari oleh Eti, saat hendak memandikan sang cucu, pada Rabu (22/6/2022). 

Lantaran, sang anak atau tersangka, begitu serius dengan ancaman untuk menghabisi nyawanya, bila 'wadul' ke para tetangga. Eti kembali bungkam, dan lebih memilih untuk menurut. 

"Saya takut sama Eka, (mau) dibunuh. Eka sudah ngancam saya, 'mbak eti ojo ngomong disek. Meneng. Ngenteni aku sampai muleh'. (Anda diancam dibunuh) iya. Ya saya di dalam (rumah) terus enggak keluar," ungkap Eti saat ditemui TribunJatim.com, di kediamannya, Minggu (26/6/2022). 

Halaman
1234

Berita Terkini