Masih Ingat Heriyanti? Dulu Prank Warga Sumsel Beri Sumbangan 2 Triliun, Kini Jalani Tes Psikologis

Editor: Tesalonika Geatri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masih Ingat Heriyanti? Dulu Prank Kapolda Sumsel Beri Sumbangan Rp 2 Triliun, Kini Jalani Tes Kejiwaan

"Kami lagi persiapan untuk gelar perkara. Termasuk dugaan penipuan yang dilaporkan oleh seorang dokter terhadap Heriyanti," ujarnya.

Sebelumnya, Ditreskrimum Polda Sumsel sempat melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap Heriyanti terkait kasus sumbangan Rp 2 triliun yang sampai saat ini tak kunjung cair.

Baca juga: Masih Ingat Bird Pacarnya Tangmo Nida? Dulu Sudah Rencanakan Pernikahan, Begini Kabarnya Sekarang

Baca juga: Masih Ingat Arya Saloka? Setelah Keluar dari Ikatan Cinta Begini Kondisinya Kini, Badan Makin Kurus

Heriyanti dibawa penyidik untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Ernaldi Bahar untuk mengetahui kondisi kesehatannya.

Nantinya, hasil pemeriksaan kejiwaan Heriyanti menjadi alat bukti pendukung dalam kasus tersebut sebelum penyidik menentukan status hukumnya.

Dalam kasus ini, mantan Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri sempat diperiksa oleh tim internal Mabes Polri terkait bantuan Rp 2 triliun itu.

Heriyanti pun sempat dimintai keterangan terkait bantuan itu, namun setelah dilakukan penyelidikan bilyet giro yang ia berikan ke Polda Sumatera Selatan ternyata tak mencukupi saldo sebesar Rp 2 triliun.


Heriyanti anak Akidi Tio yang melakukan penipuan bantuan Rp 2 Triliun saat berada di Polda Sumatera Selatan, Senin (2/8/2021). (KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA)

Sumbangan Rp 2 Triliun

Diberitakan sebelumnya, Heriyanti mengatasnamakan mendiang sang ayah, Akidi Tio, menyampaikan ingin memberi bantuan bernilai fantastis sebesar Rp 2 Triliun bagi masyarakat Sumsel, Senin (26/7/2021)

Heriyanti berniat menitipkan bantuan tersebut kepada Kapolda Sumsel yang saat itu dijabat Irjen Pol Eko Indra Heri.

Titipan berupa simbolis itu melalui dokter pribadi keluarga Akidi Tio di Palembang, Hardi Darmawan.

Penyerahan simbolis dana bantuan tersebut turut disaksikan Gubernur Sumsel H Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Dra Lesty Nuraini Apt Kes dan Danrem 044/Gapo, Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji bertempat di Mapolda Sumsel.

Namun belakang diketahui rencana pemberian dana bantuan tersebut diduga hanya "prank".

Sebab hingga kini yang sudah memasuki tahun 2021, dana bantuan tersebut tak kunjung cair bahkan secara berangsur membuka sejumlah fakta-fakta kehidupan Heriyanti.

Atas dugaan prank tersebut, Ditreskrimum Polda Sumsel melakukan pemeriksaan terhadap Heriyanti.

Halaman
123

Berita Terkini