Laki-laki itu dikenal sebagai Dimas.
Mereka janjian ketemu di Purworejo.
Laki-laki yang mereka temui itu rupanya orang dewasa.
IK dan kedua adiknya mengidentifikasi laki-laki tersebut sudah punya uban.
Mereka naik motor Supra silver, lewat underpass Bandar Udara Yogyakarta International Airport di Temon. Lalu melewati balai desa Glagah, Temon, untuk selanjutnya menuju Pantai Glagah.
Mereka berhenti di jalan sepi antara Glagah dan Congot.
“Sepertinya, anak-anak itu tidak tahu jauhnya Semarang–Purworejo sehingga bisa sampai ke sini,” katanya.
Menurut pengakuan anak-anak itu, pria dewasa ini sempat mengajak IK ke semak-semak.
IK yang pelajar SMK kelas dua itu menolak.
Laki-laki itu lantas meninggalkan ketiganya begitu saja.
"Kamu tunggu di sini dulu, mau ambil uang. Lalu laki-laki itu tidak kembali," kata Supandi.
Supandi memperoleh nomor telepon Su (36), orangtua ketiga anak, dari HP yang dibawa IK.
Su terkejut atas laporan Supandi.
Nadanya begitu kawatir.
“Orangtuanya tahunya anak-anak itu ada di rumah,” kata Supandi.