Buya Syafii Meninggal

Kisah Buya Syafii Ulama Besar dari Muhammadiyah, Pernah Viral karena Pengemudi Lain Sungkan Menyalip

Editor: Ventrico Nonutu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buya Syafii Maarif.

Ahmad Syafii Maarif kembali melanjutkan kuliahnya di Jurusan Sejarah Universitas Cokroaminoto dan berhasil meraih gelar Sarjana Muda pada 1964.

Sedangkan gelar Sarjananya diperoleh dari IKIP Yogyakarta empat tahun kemudian.

Ahmad Syafii Maarif juga meraih gelar master di bidang sejarah dari Ohio State University, Amerika Serikat.

Gelar doktornya diperoleh dari Program Studi Bahasa dan Peradaban Timur Dekat, Univesitas Chicago, AS dengan disertasinya yang berjudul Islam as the Basis of State: A Study of The Islamic Political Idead as Reflected in the Constituent Assembli Debates in Indonesia.

Rekam jejak

Ahmad Syafii Maarif diketahui aktif di dunia pendidikan.

Selain itu, Ahmad Syafii Maarif juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah periode 2000 - 2005.

Setelah tidak menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif aktif di Institute Maarif yang didirikannya.

Ahmad Syafii Maarif juga aktif menulis dan atas karya-karya yang dihasilkannya, Ahmad Syafii Maarif mendapatkan penghargaan Ramon Magsaysay dari pemerintah Filipina pada 2008. (2)

Pada awal 2015, Ahmad Syafii Maarif mendapatkan tawaran dari Presiden Joko Widodo untuk mengisi posisi Dewan Pertimbang Presiden, tapi Syafi'i menolaknya.

Ahmad Syafii Maarif juga pernah menjadi Ketua Tim Independen 2015 yang mengatasi konflik Polri-KPK. (3)

Riwayat Karier

Guru di Sekolah Muhammadiyah, Lombok Timur, NTB (1957-)

Guru Bahasa Inggris dan Indonesia SMP di Baturetno, Surakarta (1959-1963)

Guru Bahasa Inggris dan Indonesia SMA Islam Surakarta (1963-1964)

Dosen Sejarah dan Kebudayaan Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (1964-1969)

Dosen IKIP Yogyakarta (1967-1969)

Asisten dosen paruh waktu Sejarah dan Kebudayaan Islam di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta (1969-1972)

Asisten Dosen Sejarah Asia Tenggara IKIP Yogyakarta (1969-1972)

Dosen paruh waktu Sejarah Asia Barat Daya IKIP Yogyakarta (1973-1976)

Dosen senior Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1983-1990)

Profesor tamu di University of Iowa, AS (1986)

Dosen senior (paruh waktu) Sejarah dan Kebudayaan Islam IAIN Kalijaga, Yogyakarta (1983-1990)

Dosen senior (paruh waktu) di UII Yogyakarta (1984-1990)

Dosen senior (paruh waktu) Sejarah Ideologi Politik Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta (1987-1990)

Dosen senior (pensyarah kanan) di Universitas Kebangsaan Malaysia (1990-1994)

Dosen senior Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1992-1993)

Profesor tamu di McGill University, Kanada (1992-1994)

Profesor Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1996)

Wakil Ketua PP Muhammadiyah (1995-1998)

Ketua PP Muhammadiyah (1998-2000)

Ketua PP Muhammadiyah (2000- 2005)

Pengurus Masyarakat Sejarawan Indonesia

Pemimpin Redaksi majalah Suara Muhammadiyah Yogyakarta (1988-1990)

Anggota Staf Ahli jurnal Ummul Qur'an (1988)

MAARIF Institute for Culture and Humanity (2002)

Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP) (3)

Karya

Mengapa Vietnam Jatuh Seluruhnya ke Tangan Komunis, Yayasan FKIS-IKIP, Yogyakarta, 1975

Dinamika Islam, Shalahuddin Press, 1984

Islam, Mengapa Tidak?, Shalahuddin Press, 1984

Percik-percik Pemikiran Iqbal, Shalahuddin Press, 1984

Islam dan Masalah Kenegaraan, LP3ES, 1985

Telah tayang diĀ TribunSolo.com

Berita Terkini