TRIBUNMANADO.CO.ID - Direktur Rumah Sakit Prof Kandou Malalayang Manado dr. Jimmy Panelewen menjelaskan bahwa penyakit hepatitis akut sejauh ini belum ada di Sulawesi Utara.
Namun sejauh ini dia mengaku sudah siap melakukan kewaspadaan ketika penyakit berbahaya ini masuk di Sulut.
"Di Indonesia kan sudah ada, yang berada di Cipto Mangunkusumo terdeteksi 3 pasien, tapi di Sulut belum.
Kami sudah membentuk tim, apabila kasus ini masuk, kita sudah siap untuk melakukan penanganan terhadap kasus hepatitis akut," jelasnya Jumat (13/5/2022).
Menurutnya kasus pertama Hepatitis akut ini muncul di Inggris dan pertambahan kasus sangat cepat.
"Dalam rentang waktu 2 sampai 3 minggu dari 1 kasus menjadi 100 kasus yang diikuti dengan UNI Eropa merebak di berbagai negara sampai Amerika dan Israel, kemudian ini menjadi notifikasi lewat World Heart Organisation ( WHO) dan Indonesia harus menyiapkan diri, menghadapi kasus ini,"jelasnya.
Bagi Jimmy, untuk menjaga hidup kita agar terhindar dari hepatitis akut yaitu mencuci tangan, makanan butuh diseleksi, tetapi ada hubungannya dengan virus yang akan menyerang saluran pencernaan.
"Tetapi secara pasti belum hingga itu disebut Unknown Origin, namun karen ada fakta-fakta Epidemologi seperti itu maka masyarakat diminta hati-hati dari sisi yang saya sampaikan tadi," jelasnya.
Dia pun menjelaskan gejala-gejala dari Hepatitis ini, diantaranya gejala yang menggangu saluran pencernaan, diare, muntah, dan kuning disertai demam,
"Kuning itu terlihat pada bagian putih mana kita, kencing cokelat pekat, kulit kuning kehitaman,"ujarnya
Dia pun meminta jika merasa ada gejala seperti demikian agar segera mencari dokter, jangan sampai terlambat karena barang tersebut sulit diatasi.
Bagi dia penyakit ini bisa menular, sehingga kita perlu berhati-hati terutama makan.
"Karena cara penularannya melalui mulut," jelasnya. (Ren)