Yuan harus menghadapi lagi kekuatan Manchu, kali ini malah lebih besar dengan lebih dari 200.000 tentara di bawah Huang Taiji, putra dan penerus Nurhaci.
Manchu mengubah strategi mereka. Melewati Celah Jinzhou, Ningyuan, dan Shanhai, mereka menerobos Tembok Besar di sebelah barat Celah Shanhai dan mencapai utara Beijing pada musim dingin 1629.
Yuan bergegas kembali dengan pasukan elit dari Ningyuan untuk mempertahankan ibu kota. Dia mencapai Beijing hanya beberapa hari sebelum suku Manchu.
Di luar tembok kota Beijing, ia mengalahkan " Delapan Spanduk " Manchuria yang berjumlah sekitar 100.000 orang, tetapi gagal menghancurkan tentara Manchu.
Usai pertempuran itulah Yuan Chonghuan mendapatkan kritik habis-habisan, terlepas dari kenyataan bahwa ia mencegah Manchu bahkan mencapai tembok kota.
Beberapa kasim menuduh Yuan bekerja sama dengan musuh. Faktanya, mereka sebenarnya ditipu oleh Huang Taiji sehingga berpikir bahwa Yuan telah mengkhianati mereka.
Meskipun sedikit bukti, ia dituduh berkolusi dengan musuh dan dihukum mati dengan "mengiris perlahan " di Ganshiqiao, Beijing.
Sebelum dieksekusi, dia mengungkapkan kata-kata terakhirnya,menghasilkan puisi:
"Sebuah pekerjaan hidup selalu berakhir sia-sia; setengah dari karir saya tampaknya berada dalam mimpi.
"Saya tidak khawatir tentang kekurangan pejuang pemberani setelah kematian saya, karena jiwa setia saya akan tetap melindungi Liaodong!"
Setelah kematiannya, banyak yang menganggap Ming dan sekutu mereka sangat rentan terhadap invasi Manchu.
Huang Taiji secara terbuka menyatakan bahwa dia tidak akan pernah bisa mengalahkan Yuan dalam permainan yang adil, sehingga Kaisar Chongzhen membunuhnya adalah satu-satunya metode untuk menyingkirkannya.
Bahkan meskipun jenderal yang mengalahkannya telah tewas, kata-katanya tetap membuat dia ngeri.
Tepat ketika pesan kematian Yuan mencapai telinga Huang Taiji, dia mengubah nama dinastinya dari Jin menjadi Qing dan memproklamirkan dirinya sebagai Kaisar Qing Taizong.
Catatan sejarah menyatakan bahwa Huang Taiji takut akan kata-kata terakhir Yuan bahwa jiwanya akan selalu menjaga Semenanjung Liaodong.
SUMBER: intisari.grid.id.
• Polda Sulut Beri Signal Buka Desk Tenaga Kerja, Ketua KSBSI: Mudah-mudahan Terlaksana
• Kronologi Pembunuhan Sadis di Minahasa, Korban Pemilik Salon Lisa, Pelaku Serahkan Diri Usai Beraksi
• Puput Sebut Dirinya Bodoh Selama Menikah dengan Doddy Sudrajat: Harta Gue Terkuras