"Setelah sesak napas, dia (IPDA Imam Agus Husen) meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara sekira pukul 17.30 Wita," bebernya.
Demo mahasiswa tersebut berlangsung di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sultra pada Senin (11/4/2022) siang.
Foto : IPDA Imam Agus Husein, anggota Brimob Polda Sultra yang meninggal dunia saat pengamanan aksi demonstrasi mahasiswa di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara pada Senin (11/4/2022). (Istimewa via Tribun Sultra)
Ratusan masa aksi yang merupakan gabungan dari berbagai kapus di Kota Kendari, ikut terlibat dalam demo penolakan penundaan pemilu, perpanjangan masa jabatan presiden, dan kenaikan harga BBM tersebut.
Awalnya demo mahasiswa berjalan kondusif.
Lalu beberapa saat kemudian, terjadi ricuh antara masa aksi dan petugas kepolisian sekira pukul 13.25 Wita.
Bermula dari aksi sejumlah mahasiswa yang datang dari arah perempatan yang menghubungkan gedung DPRD Sultra dengan area Tugu MTQ Kendari.
Saat itu, beberapa mahasiswa sempat melempar batu kearah polisi yang mengamankan demo. Namun, polisi tak merespon lemparan baru tersebut.
Terus-menerus didesak demonstran, polisi akhirnya menembakkan gas air mata dengan niat membubarkan massa.
Meskipun demikian, mahasiswa enggan menyerah dan terus-menerus bertahan.
Setidaknya, hingga pukul 14.00 Wita, polisi dan mahasiswa masih bergesekan.
Sumber Tribun Sultra
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com