8. Zulkifli Hasan: 1 persen
9. Salim Segaf Al-Jufri: 0,9 persen
10 Suharso Monoarfa: 0 persen
11. Tidak Tahu/Tidak Jawab: 24,5 persen
Hasil survei di atas dapat disimpulkan, elit atau tokoh inti partai pada umumnya memiliki elektabilitas rendah kecuali Prabowo.
Sehingga ketika pilpres diadakan sekarang dan hanya diikuti oleh elit, tokoh, atau pemimpin partai maka Prabowo berpeluang meraih suara terbanyak.
Anies-AHY Unggul Ketimbang Prabowo-Puan serta Ganjar-Airlangga
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal melantik kepengurusan DPD Demokrat DKI Jakarta periode 2022-2027, di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/3/2022). (Tribunnews.com/Chaerul Umam)
SMRC juga memasangkan calon yang bakal maju ketika Pilpres 2024 dan mensimulasikan apabila pemilihan dilakukan sekarang.
Hasil survei pun menunjukkan ketika Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi capres dan dipasangkan dengan AHY maka mengungguli pasangan Prabowo-Puan.
Anies-AHY memperoleh dukungan sebesar 32,3 persen sedangkan Prabowo-Puan meraih 29 persen.
Sementara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ketika menjadi cawapres dan dipasangkan bersama Airlangga, berada di posisi ketiga dengan raihan dukungan sebesar 22,6 persen.
Sedangkan responden yang tidak menjawab atau tidak tahu sebanyak 16,1 persen.
Namun ketika Ganjar masih berduet dengan Airlangga tetapi dirinya menjadi capres, pasangan ini unggul tipis ketimbang pasangan Prabowo-Puan.
Adapun raihan dukungan yang diperoleh Ganjar-Airlangga sebesar 28,5 persen sedangkan Prabowo-Puan dengan 27,5 persen.
Hanya saja, pasangan Anies-AHY tetap kokoh di peringkat pertama meski ada penurunan dukungan yaitu menjadi 29,8 persen.