TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Jembatan gantung yang menghubungkan antara Kairagi Satu-Kairagi Weru, Mapanget, Manado, Sulawesi Utara (Sulut) kini terhenti pengerjaannya.
Menurut warga sekitar, pengerjaan terhenti sudah sejak Desember 2021.
Kini hanya tersisa tiang pancang dan pondasi jembatan di area proyek.
Menurut keterangan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Sulut Steve Keppel saat ini proyek tersebut dikerjakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XV Sulut dan Gorontalo.
"Pengerjaan fisik dilakukan oleh BPJN XV. Pemprov dalam hal ini Dinas Perkimtan hanya menyiapkan lahan untuk pembangunan," ujar Steve ketika dihubungi Tribunmanado.co.id, Selasa (8/2/2022).
Saat dihubungi, Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Sulut Jimmy Adwang mengatakan pengerjaan bukan terhenti.
"Pengerjaan dilakukan secara paket 2021-2022. Saat ini kami masih menunggu pengiriman rangka jembatan gantung dari Direktorat Jembatan Kementerian PUPR di Jakarta," kata Jimmy.
Sebenarnya pengiriman jembatan sudah akan dilakukan pada Desember 2021-Januari 2022.
Namun karena kondisi cuaca ekstrem di laut, pelayaran kapal tidak mungkin dilakukan sehingga pengiriman ditunda hingga akhir Januari 2021.
"Lalu saat ini karena tahun anggaran baru ada beberapa revisi yang harus dilakukan. Kemungkinan pengerjaan akan mundur waktunya namun prosesnya semua saat ini tetap berjalan," lanjut Jimmy.
Saat ini target pengerjaan sedang dihitung oleh pihak Pejabat pembuat Komitmen (PPK) sehingga Jimmy belum bisa memastikan tenggat waktunya.
Proyek yang memakan anggaran Rp 2,8 miliar ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.
Pada 2021, dana yang terpakai baru sekitar Rp 1 miliar dan sisanya akan digunakan pada tahun 2022.
"Pihak kontraktor pakai dana mereka sendiri dulu, sekarang sedang proses penarikan dana tahun 2022," pungkas Jimmy
Tentang Manado