TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Pengerjaan jembatan gantung yang menghubungkan Kairagi Satu-Kairagi Weru, Mapanget, Manado, Sulawesi Utara (Sulut) yang sempat berjalan, kini terhenti.
Tak terlihat adanya alat berat maupun pekerja yang berada di sekitar jembatan gantung tersebut.
Yang tersisa saat ini hanya jembatan gantung yang terbuat dari papan kayu namun masih berdiri kokoh meski air sungai mengalir deras, serta beberapa pondasi bangunan yang ditinggalkan begitu saja.
Rumput liar terlihat tumbuh subur dan tanah yang selalu tampak berair juga menjadi tanda sudah tidak ada pengerjaan dalam waktu lama.
Hanya ada beberapa warga sekitar yang terlihat melintas sesekali di jembatan tersebut.
Menurut warga sekitar bernama Marlina, pengerjaan proyek sudah terhenti sejak Desember 2021.
"Tidak tahu alasannya apa, yang jelas sejak Desember 2021 sudah tidak jalan lagi pengerjaannya sampai sekarang," ujar Marlina ketika ditemui Tribunmanado.co.id, Selasa (8/2/2022).
Hal yang sama juga diungkap oleh warga lain bernama Saiful yang selama 20 tahun tinggal di Kairagi Satu.
Menurutnya, pihak pekerja proyek sempat mengontrak di rumahnya untuk kantor dan tempat tinggal sementara saat awal pembangunan.
"Kontrak mulai Oktober 2021 dan sekarang sudah habis, makanya sudah tidak ada yang tinggal di sini," jelas Saiful.
Awal pengerjaan Saiful melihat banyak yang bekerja di proyek tersebut.
Namun mulai November 2021 pekerja hanya tersisa satu sampai dua orang hingga Desember 2021.
Saiful yang sempat berbincang dengan beberapa pekerja mengungkapkan ada kendala biaya terkait pengerjaan pembangunan proyek jembatan gantung tersebut.
Bahkan Saiful mengaku Rp 6 juta belum dibayarkan ke dirinya yang juga bertanggung jawab sebagai pengawas pengerjaan proyek.
"Kalau yang saya dengar memang ada kendala keuangan, tapi kendala persisnya seperti apa saya kurang tahu," kata Saiful.