Anak di bawah umur yang menjadi korban pelecehan seksual sesama jenis oleh seorang pelatih futsal di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor trauma hingga ketakutan.
Hal ini diakui oleh GT, rekan beberapa korban yang mengunggah foto-foto bukti percakapan pelaku yang tidak senonoh itu di media sosial.
GT mengatakan bahwa para korban juga banyak yang pindah ekskul futsal demi menghindari si terduga pelaku yang dikabarkan berinisial GT itu.
"Banyak (yang trauma). Kebetulan yang sekolah di Cileungsi ini, peserta yang ekskul futsal mereka semua pindah ke ekskul lain," kata GT saat dihubungi wartawan via telepon, Kamis (3/2/2022).
Takut Melapor
Dia menuturkan bahwa kelakuan bejat terduga pelaku oknum pelatih futsal ini sudah diketahui sejak lama.
Namun, para korbannya ketakutan untuk membuka hal itu atau pun melaporkannya ke polisi.
"Temen saya sering curhat ke saya masalah coach-nya (terduga pelaku) ini yang bermasalah. Saya bertanya-tanya, kenapa gak ada yang melapor, gak ada yang speak up, ternyata mereka itu takut," katanya.
Sementara terduga pelaku terakhir kali masih tetap aktif mengajar seperti biasa.
Jumlah Korban Capai 64 Orang
Berawal dari temannya yang curhat, GT pun akhirnya menampung keluhan dari rekan-rekannya itu yang ternyata banyak korban lainnya hingga mencapai puluhan orang.
"Akhirnya saya inisiatif niatnya membuka portal. Jadi semua suara korban yang tidak tersampaikan, saya salurkan. Kemarin lewat stori Instagram kan, ternyata (korbannya) banyak banget," kata GT.
Sejauh ini, kata dia, jumlah korban yang mengaku menjadi korban pelecehan pelatih futsal tersebut telah mencapai 64 orang yang rata-rata berusia 16 - 17 tahun.
Rencananya, kasus ini juga bakal segera dilaporkan ke polisi.
Polisi Dalami Kasus Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pelatih Futsal