Berita Manado

Pasar 66 Bahu Dilengkapi 9 CCTV, Beberapa Kasus Pernah Diungkap Asosiasi Pedagang

Penulis: Fistel Mukuan
Editor: Chintya Rantung
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pedagang di depan rumah warga di Bahu

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado -  Pasar 66 berada di Jalan P Sulawesi Bahu, Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara. 

Terpantau di Jalan P Sulawesi hampir semua rumah warga sudah berjualan.

Setelah masuk lorong ada bangunan pasar yang menjadi tempat warga berjualan.

Saat masuk memang tidak ada bau busuk di tempat penjualan ikan.

Tommy Jacob ketua Asosiasi Pedagang Pasar 66 Bahu ketika diwawancarai tribunmanado.co.id sampaikan, kenapa namanya pasar 66 Bahu, karena berdiri sejak tahun 1966.

"Pasar Ini diawasi kamera CCTV, ada sembilan titik," kata Tommy didampingi Koordinator bagian umum Rando Kowaas.

Menurut Tommy, CCTV yang mereka gunakan di pasar 66, dibeli atas partisipasi apa adanya dari para pedagang.

"Pedagang tetap disini ada 100 lebih, tapi ada juga pedagang musiman, kalau ada panen raya dari masyarakat dijual disini," ucapnya.

Katanya, sampai sekarang belum ada pembayaran lapak bagi pedagang.

"Hanya partisipasi dan retribusi kebersihan Rp 2.000 ribu. Partisipasi ini untuk beli CCTV dan perlengkapan seperti terpal, atap, lantai dan lainnya menggunakan dana ini.

Sedangkan untuk retribusi Rp 2.000 ribu dibayar untuk petugas kebersihan yang ada 4 orang," ungkapnya.

Kalau soal bau di pasar 6Y Bahu, Tommy memastikan tidak ada lagi, karena kalau bicara sampah mereka bertindak tegas.

"Setiap 2 minggu sekali pakai kami alkon menyemprot lantai di tempat penjualan ikan, makanya tidak berbau," ucapnya.

Disampaikannya, dengan adanya CCTV di pasar tersebut, sudah ada 4 kejadian seperti pencurian HP, tas, ada juga hal-hal kecil soal membayar dan belum membayar bisa dilihat melalui CCTV dan bisa ditemukan jalan keluarnya.

Selain itu Tommi katakan, di tempat parkir juga ada dua titik CCTV, jadi kalau ada kehilangan mereka berusaha cari pelakunya sampai ketemu, kalau tidak dilaporkan ke kepolisian dengan bukti dari CCTV.

"Kalau ada kerusakan di motor atau mobil, kami berusaha untuk ganti. Pernah ada kaca spion motor yang rusak, kami yang ganti," katanya.

Harapannya para pedagang disini bisa sejahtera, aman dan nyaman supaya hasil bumi dan laut bisa dijual di pasar tersebut.

"Keamanan disini dijamin aman, memang dulunya disini terkenal kriminalitas tinggi, tapi dengan adanya asosiasi ini, kami menggerakan anak-anak muda disini jadi tidak ada lagi," tegasnya.

Asosiasi mereka Tommy katakan, berdiri sejak 2 tahun lalu bekerjasama LPM bahu.

Disampaikannya, 70 sampai 80 persen pedagang adalah warga kecamatan Malalayang, lainnya dari luar tapi kalau ada panen raya mereka jualan disini.

"Ada juga bngunan atau kami yang bangun dulunya akan ambruk tapi kami bangun dengan pastisipasi seadanya dari para pedagang.

Berharap pemerintah bisa memperhatikan pasar ini," tutupnya.(fis)

Baca juga: Potret Terbaru Nenek Doyan Nikahi Pria Muda, Nasibnya Bangkrut dan Hartanya Dikuras 14 Mantan Suami

Baca juga: Ekonom Robert Winerungan: Minyak Goreng Satu Harga Akan Timbulkan Beban Subsidi

Baca juga: Cek Fakta Ceramah Oki Setiana Dewi Soal KDRT Berkedok Istri Tutupi Aib Suami, Banjir Kecaman

Berita Terkini