Baca tanpa iklan
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Desa Kotamenara adalah desa yang paling dekat dengan Gunung Soputan, salah satu gunung berapi paling aktif di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Hal ini menempatkan desa yang masuk wilayah Kecamatan Amurang Timur, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), sebagai desa rawan bencana.
Bencana semburan abu vulkanik, matrial berbentuk kerikil dan kebakaran, selalu mengintai desa ini setiap saat.
Kendati desa ini termasuk desa rawan bencana, namun, komunikasi jarak jauh Desa Kotamenara tidak didukung signal telepon selular yang memadai.
"Untuk mencari signal telepon selular, kita harus mencari lokasi yang pas. Tidak semua tempat di desa ini ada signal," aku Michael Moniung, Sekretaris Desa Kotamenara, Selasa (1/2/2022).
Jika pun signalnya sudah ada, katanya, tidak menjamin bahwa suara yang didengar lawan bicara bisa jelas.
"Lebih sering putus-putus suaranya. Jadi, caranya, kalau sudah tersambung, jangan bergerak kesana-kemari agar suaranya tidak hilang," terangnya.
Pernyataan yang sama, juga disampaikan Hukum Tua (Kumtua) Desa Kotamenara, Sixfry Lengkong.
"Ya, jangankan internet, signal telepon saja sulit dicari. Jadi, untuk berkomunikasi dengan orang luar, agak kesulitan," ucap Sixfry.
Dia pun berharap akan ada perusahaan provider yang mau membangun tower di desa mereka.
"Kami warga Desa Kotamenara berharap ada perusahaan provider yang mau membangun tower penguat signal di Desa Kotamenara," kata Sixfry.
Efek dari pembangunan tower di Desa Kotamenara, katanya, sangat besar.
"Anak-anak sekolah dapat mengakses pelajaran melalui internet, sudah bisa lakukan ujian online secara mandiri dan komunikasi dengan orang luar akan semakin lancar," papar Sespri Wakil Bupati Minsel, Petra Rembang itu.
Dikatakan Sixfry, jika ada perusahaan provider yang mau membangun tower, dia akan membantu mencarikan lokasinya.
"Saya pasti akan berupaya membantu pihak perusahaan untuk mendapatkan lokasi, asalkan Desa Kotamenara bisa lancar komunikasi jarak jauh dan internet," pungkasnya.(rul)