Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Bersalawat kepada junjungan Nabi Muhammad SAW termasuk ke dalam sunah muakkad.
Sunah muakkad adalah sunah yang dianjurkan.
Namun bersalawat menjadi wajib apabila dibaca pada tasyahdud akhir karena merupakan salah satu rukun salat.
Salawat sendiri merupakan doa atau permohonan berkah kepada Allah SWT untuk Nabi Muhammad dengan ucapan, pernyataan serta pengharapan.
Salawat adalah permohonan agar dicurahkan berkah kepada Muhammad SAW. Di mana berkah terhadap Nabi Muhammad itu juga akan kembali tercurah kepada umatnya yang bersalawat.
Selawat adalah pengingat bagi umat Islam untuk mengikuti ajaran Nabi Muhammad.
Orang yang membaca salawat untuk nabi hendaknya disertai dengan niat dan didasari rasa cinta kepada dia dengan tujuan untuk memuliakan dan menghormati dia.
Dalam penjelasan hadis (akhbar al-hadiś) disebutkan bahwa apabila seseorang membaca selawat tidak disertai dengan niat dan perasaan hormat kepada nabi, maka timbangannya tidak lebih berat ketimbang selembar sayap.
Nabi bersabda, "Sesungguhnya sahnya amal itu tergantung niatnya."
Slawat yang sering ducapkan adalah ucapan: “Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.”
Artinya:
“Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.”
Kemudian, ada juga bacaan sholawat yang lain, di antaranya:
1. Ibrahimiyah
للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ