Digital Activity

Denny Pinontoan Ulas Mite Lumimuut-Toar dan Maknanya Bagi Tou Minahasa Masa Kini

Penulis: Ryo_Noor
Editor: Chintya Rantung
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DR Denny Pinontoan Dosen di Institut Agama Kristen Negeri Manado

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Podcast Tribun Manado, yakni Ngopi Sore mengundang sosok budayawan Minahasa DR Denny Pinontoan.

Dosen di Institut Agama Kristen Negeri Manado ini mengulas soal Mite Lumimuut-Toar dan Maknanya bagi Tou Minahasa Masa Kini, bersama host Max Geneva Reporter Tribun Manado. Berikut petikan podcast Ngopi Sore ini.

Biasanya yang populer itu Toar - Lumimuut, kenapa kemudian anda memunculkan Mite Lumimuut -Toar?

Mite Lumimuut-Toar, banyak penulisan orang menyebutnya tanah Toar Lumimuut. Dalam alur ceritanya ada sosok Karema, lalu Lumimuut, baru Toar. Saya berpikir berkaitan dengan perubahan perspektif.

Para feminis Minahasa menyangkut ke kesetaraan perempuan dan laki-laki. Toar belakangan muncul dalam perspektif patriaki.

Para aktivis pengkaji studi perempuan feminis Minahasa selalu mendasari cerita ini. Karena perempuan tua Karema, perempuan Lumimuut ini memberikan penghargaan ke perempuan menyebutkan cerita sakral bahwa ada perempuan hebat ini.

Cerita ini bukan soal siapa tinggi dan siapa rendah, tapi ada perempuan dan laki-laki saling melengkapi, menjalankan kehidupan bersama.

Secara resmi digunakan Toar - Lumimuut. Bahkan sampai ada ada ormasnya.

Soal istilah karena mite nampaknya sudah asing. Lebih cendrung lebih tahu soal mitologi?

Mitos, mite, mitologi berkaitan sistem keagamaan. Dalam studi agama ada 4 unsur agama. Pertama mute, kedua kultus, yakni kepada siapa bagaimaan meyatakan penyembahan hormat. Lalu ada ritus, misalnya dalam bentuk tindakan ritual seperti memberi sajen ritual, semua bermuara apa yang dilakukan dan yang tidak dilakukan ini etos.

Menurut saya sering kali rancu juga kadang kadang mengganti pengertian. Mite, dongeng legenda, dan fabel. Oral tradition, cerita rakyat dituturkan. Agama tua itu tradisi lisan.

Kalau dongeng itu contohnya putri salju. Legendanitu tokoh tidak bisa dibuktikan, tapi ambil setting sejarah contohnya Si Pitung yang masih berdebat soal legenda. Kalau Mite terintegrasi dengan agama. Lain sistem sosial disitu ada dongeng dan legeda.

Dalam agama primitif, bukan berarti terkebelakang. Agama prime, sebelum agama historis. Semua ada mite. Agama didasari ke situ mengkonsturksi pengajaran jadi dasar ritual.

Bagaimana mite ini kemudian diturunkan?

Sebelum masa kekristenan. Ada Wailan sosok penting dalam ritual bertutur. Disampaikan lewat ceita maupun nyanyian asal usul kaum Minahasa

Apa cerita Lumimuut - Toar itu ada dalam unsur sejarahnya, ruang dan waktunya jelas?

Jadi disertasi saya ada bagian sub judul historigrafi cerita lumimuut - Toar, bukan sejarah Karema, Lumimuut, Toar dari mana, jadi bukan segi historisnya. 

Tapi dari segi historis pendokumentasiam cerita ini. Ketika orang Eropa datang dari tradisi lisan menjadi tulisan semua dokumentasi. Ada buku versi Toutemboan mengumpul 141 cerita ada dongeng, fabel, more. Cerita Lumimuut -Toar ada 10 - an cerita

Asal-usul Minahasa disebut kabur. Jika dikishakan secara lisan bisa banyak yang menguap?

Tidak ada masalah banyak versi itu makin memperkaya kita memahami apresiasi dari cerita ini. Ada Toutemboan ,Tombulu, Tosena Tondano. Komisi adat mengumpulkan para penutur wailan, untuk menyusun hukum adat dimulai cerita asal usul. Ada 4 subetnis maka muncul 4 cerita.

Kemudian ada Riedel yang menerjemahkan ke bahaya Melayu dan Tombulu. Versi Toulour diterbitkan ulang sesuai dokumen pemimpin Pinomtoan - Mogot diwariskan, versi Tonsea juga semua menyebut 3 tokoh.

Yang diungkap bukan asal usul manusia tapi asal usul kaum. Sebelum lumimuut- Toar ini sudah ada masyarakat sebelumnya datang, kemudian terjadi bencana gunung meletus dan banjir besar.

Musnah Minahasa tertinggal 2 perempuan Karema dan Lumimuut sebagai penyintas. Versi Toutemboan menyebut ritual marendeng (nyanyian).

Disebut tanah masih lembek. Menunjuk ruang waktu ada dalam cerita. Muncul diterpa cahaya matahari. Muncul keringat dari batu lalu muncul perempuan

Apa makna dari mite ini?

Mite kaya makna, menjadi modal dam daya secara pengetahuan untuk masa depan. Orientasi mite itu ke depan, memberi wawasan generasi selanjutnya menghadapi kehidupan. Dengan bahasa simbolik, generasi selanjutnua harus begini.

Muncul penulis buku dinasti Han leluhur Minahasa. Bagaiman tanggapan anda?

Tulisan ini salah saru dari cara orang Minahasa memahami Minahasa, ada banyak cara. Banyak terdokukentasi.

Si penulis punya kepentingan mewariskan pengetahuan juga. Soal itu setiap orang punya hak coba mengemsplorasi apa yang perlu, berusaha menunjukkan bukti temuan. Itu tidak soal. Kembali ke posisi dan kedudukan mite itu sistem keagamaan. Bukan sembarang cerita, Seolah gosip dongetg gapi bukan. Tapi itu mengandung keagamaan.

Buku dimaksud mendasari apa sudah diyakini diwariskan pertengahan abad 19 itu. Hal ini adalah suatu keniscayaan muncul banyak ragam cerita dan persepsi tentang 3 tokoh ini. Faktornya banyak pengetahuan orang, uang dan waktu.

Smaoai 1960, Watuseke (penulis), masih memisahkan cerita sebagai mite dengan asal usul bangsa Minahasa dari teori migrasi. Tahun 70 - an program Dikbud hingga becampur baur mite dan terori migrasi itu.

Apa fenomena yang berkembang ?

Ketika bahwa ada keinginan terus mencari tahu. Ada semacam ketidakpercayaan diri. Kenapa asal usul tidak historis tidak bisa dibuktikan. Dalam ilmu pengetahuan pengaruh positifisme nanti ada bukti baru bisa itu disebut kebenaran. Selagi itu masih dalam bentuk keyakinan bukan kebenaran.

Rupanya berkembang juga sehingga muncul upaya memunculkan historisitas tapi tidak bisa dibuktikan. Ada upaya itu hak dari orang selagi menggunakan metode ilmiah, semata - mata dalam rangka memantapkan kebudayaan Minahasa. Persoalan klaim, ada banyak cerita, isitilahnya satu dalam keragaman keragaman dalam satu.

Apa dikemudian hari muncul penelitian baru tidak mengancam cerita yang lama?

Itu juga tergantung pendapat orang l, masa depan suatu kaum segi tertentu mengatakan adanya keragaman mengancam identitas, tapi ada orang merayakan keragaman itulah Minahasa.

Bagaimana pengaruh peralihan tradisi lisan ke tulisan?

Ada satu perubahan besarperalihan tradisi lisan ke tulisan. Era Lisan itu sakral, tempatnua adalah ritual. Di era tulisan yakni berkembangnya kekristenan tinggal jadi teks biasa saja. Tidak bagian ruang sakral.

Apa makna ritual mengkisahkan lewat nyanyian?

Ritualnitu dinyanyikan, itu juga jadi ciri nyanyian Minahasa menceritakan dalam bentuk nyanyian, disebut Makaruyen. Berfungsi tidak sekadar untuk didengar, tapi untuk dihayati. Membawa orang pada pengalaman spiritual. Kalau bicara darah? Orang bilang zo malimbuku, tidak relevan. Kalau kita menggali makna sastra tua akan bertahan lama.

Pengalaman meneliti, masih adakah tradisi nyanyian ritual Minahasa?

Saya termasuk pariltisipan budaya sejak 2007 saya melihat masih ada melakukan praktek itu. Kemudian upaya menghidupkan kembali, itu juga bagian generasi selanjutnya merevitalisasi .

Sampai tahun 80- an masih bnayak dik ampung kampung ritual ini, namun gencarnya zendeling memusuhi, maka orang yang punya pengetahuan ritual itu lari ke hutan, hidup menyendiri karena sudah tidak bebas mempraktekan itu.

Awal abad 20 sudah ada gereja, sekolah, jemaat hampir semua masyarakat beragama kristen, yang masih melakukan tradisi walian akan merasa dikucilkan, terasa terisolir sehingga praktek ini hampir hilang.

Menariknya mungkin karena abah flu Spanyol 1910, ada beberapa negeri membuat ritual negeri, padahal sudah cukup gencar zedeling aktif dalam pengjnjilan, tapi di dekade pertama abad 20, tiba- tiba muncul maka disitu ritual ini terwariskan. Unsur keterkaitan leluluhur penting dari Toar Lumimuut.

Abad 21 ini coba 3 Januari beberapa tahun belakangan ke Watu Pinabetangan. kita akan melihat praktek agama leluluhur, ada upaya menghidupkan kembali itu warisan. Mite pada sistem keagamaan, dalam cara pandang memakai sistem keagamaan.

Seperti apa penggunaan bahasa dalam ritual ini?

Ritual itu sampai 80 - an dalam bentuk per keluarga, kemudian jadi tradisi kristen. Kalau Oma saya mempraktekan pakai bahasa toutemboan. Berdoa menyampaikan sesuatu mengundang leluluhur dengan bahasa Minahasa.

Itulah Bahasa ibu tidak sekadar berkomunikasi, bahasa sastra digunakan ritual. Beda memang bahasannya lebih ke keintiman.

Disertasi anda soal Lumimuut- Toar bisa dijelaskan?

Pertanyaan sederhana apa memuat orang Minahasa era ini semakin majemuk, diaspora Tapi mereka dalam kemajemukan mengidentifikasi sebagai Tou Minahasa.

Rujukan langsung tidak langsung bahwa definisi Tou Minahasa itu mewarisi cerita asal usul Minahasa Lumimuut- Toar. Kekuatan cerita itu, masih hidup di kaum menyebut diri Tou Minahasa, justru semakin mejamuk, identitas dikonstruksi.

Muncul simbol identitas etnis di mana- mana. Ada anggap outsider , ada bagian dirinya dikonstuksi. Ada upaya melakukan reintrepretasi cerita. Dalam bentuk ungkapan keturanan Lumimuut- Toar. Jaton juga Minahasa.

Kogres Minahasa disebut ada walak / pakasaan Jaton. Bukan agamanya bahwa terus hidup dalam kehidupan itu. Lelaki menikah perempuan Minahasa. Islam khas Minahasa. Dan mereka Tou Minahasa. Politik nasional penegasan kembali ormas mereka hadir menjaga tanah Toar Lumimuut. Bagian klaim atau merekonstuksi lebih luas.(ryo)

Baca juga: Gempa Tadi Puku 01.06 WIB Terjadi di Darat, Rabu 26 Januari 2022, Ini Info BMKG Lokasi dan Magnitudo

Baca juga: BACAAN ALKITAB   Lukas 14:29-30 - Proyek Gagal

Baca juga: Ramalan Zodiak Keuangan Hari Ini Rabu 26 Januari 2022, Ada yang Berpeluang Dapat Uang Cepat

Berita Terkini