Seperti diketahui sebelumnya Doddy Sudrajat sempat sesumbar ingin melakukan tes DNA terhadap Gala.
Hal itu hendak dilakukan Doddy lantaran ragu Gala putra Bibi Ardiansyah.
"Harus menghentikan semua polemik ini. Menghentikan semua usulan yang bagi Saya itu bentuk kekerasan, tes DNA misalnya, enggak perlu itu, kasihan anak ini. Karena Gala itu tidak atas kehendaknya lahir, atas kehendak almarhum. Kenapa harus dicari asal usulnya lagi ? Itu menyakiti hati anak," kata Arist Merdeka Sirait.
Alih-alih tes DNA menurut Arist Merdeka Sirait, Doddy Sudrajat seharusnya berdiskusi saja dengan Faisal untuk menentukan kesepakatan terkait hak pengasuhan Gala.
Diungkap Arist Merdeka Sirait, sikap Doddy yang ingin tes DNA hanya akan mempermalukan Gala.
"Duduk bersama membicarakan ini dan tidak mengumumkan kepada publik. Mempermalukan anak itu sendiri. Kan mempermalukan itu. Biarkan bertumbuh, ini batita 1,5 tahun loh. Kasihan," ujar Arist Merdeka Sirait.
Bukan cuma kepada Doddy, Arist Merdeka Sirait juga menitipkan pesan.
Arist Merdeka Sirait minta agar Faisal nantinya bisa bijak mengatur hak pengasuhan Gala.
Arist Merdeka Sirait tak setuju jika kelak waktu pengasuhan Gala dibagi-bagi dengan aturan kaku.
Misal tiga hari di rumah Faisal, tiga hari di rumah Doddy.
"Tadi Saya bilang ke Pak Faisal, perwalian itu berbeda dengan hak asuh. Perwalian itu bisa ditetapkan oleh pengadilan,"
"Tapi tidak memberikan batasan-batasan, misal (urus Gala) tiga hari di sini, tiga hari di sana, tidak. (Solusi terbaik soal pengasuhan Gala diputuskan lewat) duduk bersama (antara Faisal dan Doddy). Tadi Pak Faisal sudah terbuka," ungkap Arist Merdeka Sirait.
Perihal nasihat dari Arist Merdeka Sirait, Faisal tak keberatan.
"Kalau Saya siap duduk bersama. Apalagi kalau Pak Arist siap memediasi. Saya dari awal berterima kasih sekali kepada Pak Arist yang dari awal mau memediasi, insya Allah jalannya," kata Faisal.
"Saya sangat siap. Beliau (Doddy) itu dikontak hari ini juga bisa. Karena tidak ada masalah toh. Nah sekarang demi kepentingan anak, duduk bersama," ujar Arist Merdeka Sirait.