Kabar Israel

Alasan Israel Tak Butuh Izin Amerika Serikat Untuk Serang Iran

Editor: Aldi Ponge
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ledakan menerangi langit malam di atas gedung-gedung di Kota Gaza saat pasukan Israel menembaki daerah kantong Palestina, pada awal 16 Juni 2021.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid menegaskan Israel tak butuh izin dari negara manapun termasuk Amerika untuk menyerang Iran.

Menteri tersebut menegaskan hak Israel untuk melindungi dirinya.

Sehingga tak butuh izin dari Amerika Serikat. 

“Israel akan melakukan apa pun yang perlu dilakukan untuk melindungi keamanannya. Dan kami tidak memerlukan izin siapa pun untuk itu,” kata Lapid kepada Channel 12, Jumat (31/12/2021).

Dia menambahkan, hak tersebut telah melekat dan dimiliki Israel sejak pertama kali didirikan.

Ketika ditanya apakah Israel memiliki sarana melancarkan serangan, Laid menjawab Israel memiliki kemampuan itu.

“Dan Israel akan melindungi dirinya dari ancaman Iran,” kata Lapid.

Sebelumnya, sejumlah pejabat Israel dan tokoh militer Israel mempertimbangkan serangan terhadap Iran sejak dimulainya lagi pembicaraan untuk menghidupkan kesepakatan nuklir 2015.

Sejumlah kekuatan dunia dan Iran tengah membahas kemungkinan dihidupkannya lagi kesepakatan nuklir yang memiliki nama resmi Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).

Di bawah JCPOA, Iran setuju untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi internasional.

Mantan Presiden Donald Trump secara sepikah menarik AS dari JCPOA pada 2018, menyebutnya sebagai kesepakatan terburuk yang pernah ada.

Israel sangat senang ketika Trump menarik AS dari kesepakatan itu.

Kini, ketika pembicaraan JCPOA dilangsungkan di bawah kepemimpinan Presiden AS Joe Biden, Israel tak menyukainya.

Di sisi lain, Iran menyatakan tidak terlalu mempedulikan setiap ancaman yang datang dari Israel.

Teheran menyebut, ancaman Israel hanyalah ancaman kosong. Kendati demikian, Iran menegaskan akan membalas setiap aksi agresi apa pun.

Halaman
1234

Berita Terkini