Baca tanpa iklan
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Kawah Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kepulauan Sitaro menunjukkan aktivitas visual menonjol akhir-akhir ini.
Di mana, dari dua puncak kawah, kawan utara menunjukkan aktivitas yang menonjol.
Dimana sering terjadi hembusan asap kelabu tipis sampai tebal. Bahkan pada malam hari teramati muncul cahaya api.
Ketua Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Karangetang, Yudia Prama Tatipang, menjelaskan, fenomena itu perlu diwaspadai.
"Khususnya bagi yang melintasi Sungai Sumpihi, Hiung, Kiawang, Batuare, Batukole Melebuhe dan saboang di saat curah hujan yang
tinggi saat ini," kata Tatipang dalam keterangan resmi, Rabu (29/12/2021).
Masyarakat diminta waspada karena faktor ini bisa memicu letusan yang disebut freomagmatik (penguapan) yang kemungkinan
membongkar kubah lava yang ada di puncak kawah dan nantinya akan ada awan panas guguran.
Pasalnya, pada Senin 27 Desember 2021 malam sekitar pukul 22.30 Wita, hujan menyebabkan lahar menyeret material vulkanik Karangetang di Kali Batuawang, Bebali, Kecamatan Siau Timur.
Di kawasan wisata air panas Kampung Lehi Kecamatan Siau Barat juga ada material vulkanik dominan pasir di DAS Timbelang. "Perlu diwaspadai di saat hujan," pungkasnya.(ndo)
Tentang Sitaro
Sitaro adalah singkatan dari Siau Tagulandang Biaro.
Sitaro merupakan salah satu Kabupaten Kepulauan di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
Kabupaten yang beribukota di Ondong Siau ini memiliki luas total 275,96 km2.
Jarak Siau ke Manado, Ibukota Provinsi Sulawesi Utara 146 Kilometer, dengan waktu tempuh 4 jam naik kapal dari Pelabuhan Manado.
Di Sitaro ada Gunung Karangetang.
Salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia dengan letusan sebanyak lebih dari 40 kali sejak 1675 serta banyak letusan kecil yang tidak terdokumentasi pada catatan sejarah.