Bacaan Alkitab

Renungan Harian Kristen Senin 27 Desember 2021, Matius 2:3-4 : Gempar dan Gentar

Editor: Aldi Ponge
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Orang majus

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kunjungan orang Majus untuk menyaksikan kelahiran Sang Raja semesta alam, membuat raja Herodes terkejut. Tidak hanya dia yang kaget dan heran.

Seluruh penduduk Yerusalem gempar, karena para ilmuwan yang juga para bangsawan yang bijaksana itu "mengumumkan" bahwa di negeri itu lahir Sang Raja Damai, Tuhan dunia dan alam semesta.

Kegemparan ini sejatinya melahirkan kegentaran bagi sang raja, Herodes. Sebab bakal datang pesaing atau kompetitor tahta kerajaannya. Itu artinya sudah ada bayang-bayang tampuk kekuasaannya diambil alih oleh Raja yang baru lahir itu.

Ancaman bakal lengser dari singgasana membuat dia gentar di tengah kegemparan berita Natal dari para Majus ketika menyampaikan laporan sekaligus minta petunjuk kepada-Nya, di Yerusalem.

Di tengah kepanikkan yang disembunyikannya di hadapan para majus itu, Herodes pun segera menyusun "strategi perang."

Dia segera mengumpulkan semua imam kepala dan para ahli Taurat bangsa Yahudi. Dia ingin mengetahui di mana tepatnya Sang Mesias dilahirkan.

Demikian firman Tuhan hari ini. "Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan." (ay 3, 4)

Niat para Majus untuk melaporkan tentang penglihatan itu, tulus dan murni, ingin tahu. Baik tentang tempat kelahiran-Nya maupun tentang keadaan Si "Bayi Ajaib" itu. Tapi niat baik para Majus itu justeru mengandung ancaman bagi si raja Herodes.

Maka dia segera menindaklanjuti laporan para raja dari Timur dengan mengumpulkan para imam-imam kepala dan para ahli Taurat. Dia ingin memeriksa, meneliti dan memastikan, siapa gerangan Raja yang dimaksudkan oleh para tamu yang datang dari negeri yang jauh sampai sedemikian nekadnya itu.

Sudah pasti niatannya mengumpulkan para pemimpin umat itu adalah jahat. Jika betul telah lahir Raja Damai, niatnya pasti akan menghabisi Sang Raja, karena Dia merupakan ancaman bagi keberlangsungan dinasti kekuasaannya kelak, di Yerusalem bahkan di Israel secara keseluruhan.

Demikianlah kelahiran Kristus yang mengejutkan bahkan menggemparkan seluruh bumi. Bukan hanya saat Dia lahir. Sampai zaman kekinian pun, perayaan-Nya dilakukan dalam "kegemparan." Bagi Herodes, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, kegemparan kelahiran Sang Mesias itu menimbulkan kegentaran. Tapi, bagi umat yang percaya kepada Kristus, itu adalah kegemaran. "Dunia gemar dan soraklah," atas kelahiran Sang Juruselamat dunia.

Itulah realita tentang kehadiran Kristus. Ada yang gentar, tapi banyak yang gemar dan bersorak. Sebagai keluarga dan umat Kristen, hendaklah kita merayakan dan menyambut Kristus dalam kegemaran akan ajaran-Nya. Dalam hal ini melakukan firman-Nya. Perayaan Natal tahun 2021 yang sudah lewat ini, hendaklah berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Kali ini hendaklah kita benar-benar melahirkan Kristus dalam prilaku hidup kita. Teladan Kristus hendaknya nampak dari tutur kata kita, oleh iman kita kepada-Nya. Perayaan kita janganlah sekedar seremonial dan rutinitas belaka. Tapi harus menyentuh hati bathin kita dengan melahirkan Kristus dalam segenap aspek kehidupan kita dan menjadikan hati nurani kita sebagai palungan Kristus.

Hiduplah seperti hati dan kasih Kristus. Jangan abaikan firman-Nya. Lakukanlah kehendak-Nya. Buatlah hidup kita berbeda, yakni semakin berkenan kepasa-Nya dan terus memuliakan Dia dalam segala hal. Sehingga dari kehidupan kita, terpancar sinar terang kemuliaan nama Tuhan Yesus. Amin

Doa: Tuhan Yesus, mampukan kami melahirkan teladan dan didikan-Mu dalam segenap keberadaan hidup kami, agar nama-Mu selalu dimuliakan. Amin. (Jackried Malueseng)

Berita terkait Bacaan Alkitab

Berita Terkini