Operasi pertama ini mengganti kulit wajah dengan kulit punggung. Tujuh tahun Lisa menjadi pasien di rumah sakit itu.
Selama itu pula dia menjalani 17 kali operasi rekonstruksi wajah.
Operasi terakhir dilakukan pada 27 Februari 2013 dengan memperbaiki kelopak mata kanan bagian atas, bagian bibir, dan sudut pipi.
Dibolehkan pulang
Pada 5 Februari 2014, Lisa diperkenankan pulang setelah tujuh tahun dirawat.
Wanita asal Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, itu dilepas tim RSUD dr Soetomo Surabaya.
Hadir dalam acara pelepasan itu di antaranya Ketua Tim Bedah Plastik Face Off Prof dr Sjaifuddin Noer dan Direktur Utama RSU dr Soetomo, Surabaya, dr Dodo Anondo.
"Lisa diperbolehkan pulang karena secara medis, luka sudah membaik meskipun wajah belum sempurna 100 persen. Apalagi, Lisa sudah dianggap bisa hidup mandiri tanpa bantuan tim medis lagi," kata Prof dr Sjaifuddin Noer, dilansir Kompas.com.
Meski demikian, Lisa masih diwajibkan kontrol seminggu dua kali untuk melihat perkembangan bekas lukanya.
Sjaifuddin menambahkan, masih ada kemungkinan operasi, tetapi sifatnya hanya operasi kecil dan tidak memerlukan penanganan khusus atau rawat inap.
"Yang masih rentan, bukan masalah lukanya, namun masalah psikologisnya, karena Lisa akan hidup di tengah masyarakat seperti dulu. Namun kami yakin Lisa akan siap menghadapi," tambahnya.
Tolak bertemu mantan suami
Lisa menolak membicarakan mantan suaminya, Mulyono, yang kini sudah bebas dari penjara sejak akhir 2012 lalu.
"Yang pasti tidak mau kembali lagi. Saya juga tidak takut lagi dengan ancaman-ancaman dia. Kalau berani ganggu saya lagi, saya akan teriak-teriak minta tolong," ungkap Lisa kepada Kompas.com, Selasa (26/2/2013).
Lisa saat ini sudah sering keluar untuk berbelanja bahan-bahan untuk membuat kerajinan yang dia tekuninya kini.