Dua Guru Pesantren Ditangkap Densus 88, Diduga Terkait Jaringan Teroris, Warga Tak Tahu

Editor: Alpen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi Densus 88

Berdasarkan pantauan Bangkapos.com, hingga saat ini aktivitas di pesantren ini pun masih normal.

Bahkan para siswa pun masih tampak bermain di sekitar halaman sekolah.

Pesantren Tetap Buka

Kabar guru pesantren ditangkap oleh Densus 88 Mabes Polri mendapat perhatian dari Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman.

Namun ia mengatakan hingga saat ini ia belum mendapat kepastian terkait penangkapan tersebut.

Karena ia meminta warga untuk tetap waspada.

Bahkan ia juga meminta semua stakholder terkait untuk lebih berhati-hati dan menyeleksi dengan baik warga yang masuk ke wilayah masing-masing.

"Infonya memang dua warga ini di tangkap namun kepastiannya belum kita ketahui, namun dengan informasi ini saya ingin menyampaikan bahwa situasi ini mengharuskan kita untuk tetap waspada atas segala sesuatu hal. Dan tentu ini juga menjadi warning (peringatan -red) untuk para RT, RW, Kadesa atau Lurah, Camat, dan Disdukcapil untuk saling berkoordinasi terkait dengan keberadaan warga disekitar," ungkapnya.

Ia menilai sejauh ini, keberadaan pesantren tersebut baik-baik saja, di mana ajarannya masih sesuai dengan petunjuk dari Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama.

"Untuk sementara pesantren ini tidak ditutup, karena sampai detik ini kita belum mendapatkan informasi yang lengkap, jika pun akan ditutup, tidak akan tiba-tiba kita cabut izinnya, karena langkah yang paling bijaksana adalah melakukan diskusi terlebih dahulu," ujar Algfry

Dibackup Polda Babel

Dua oknum guru sekolah berasrama di Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah ditangkap oleh tim Densus 88 Mabes Polri, Jumat (17/12/2021) lalu.

Informasi yang dihimpun bangkapos.com (Posbelitung.co Group) dua guru tersebut diketahui berinisial FA (33) dan JK (38).

Namun bangkapos.com (Posbelitung.co Group) belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait penangkapan dan keterlibatan dua warga Koba tersebut dengan jaringan terorisme.

Kapolres Bangka Tengah AKBP. Moch Risya Mustario, saat dihubungi hingga saat ini tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

Halaman
123

Berita Terkini