"Dan ini pengaruhnya adalah gelombang tinggi, angin kencang, hujan lebat," ujar dia.
Namun, Dwikorita mengkhawatirkan badai tropis tak hanya berdampak di sekitar Bengkulu.
(Foto: Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. Terbaru info potensi tsunami di Selat Sunda, Cilegon-Banten. (Tangkap Layar/Zoom BMKG)
Ada sejumlah daerah yang disebutnya berpotensi mengalami badai tropis seperti Aceh, bahkan Sulawesi, Gorontalo, Maluku hingga Papua.
"Terutama karena adanya bibit siklon atau bibit badai tropis yang lain," ucapnya.
Dwikorita mengatakan, selain badai tropis Nyatoh, Indonesia juga berpotensi mengalami badai tropis lainnya.
Ia bahkan menyebut ada dua badai tropis yang "mengantre" di belahan bumi Utara Indonesia.
"Jadi poinnya, diprediksi di bulan-bulan Desember, Januari bahkan mungkin sampai Maret itu akan terjadi peningkatan pembentukan badai-badai tropis yang dikhawatirkan juga akan berpengaruh terhadap keselamatan transportasi
dan masyarakat terutama pada saat Natal dan Tahun Baru ( Nataru )," kata dia.
Tautan: Kompas.com https://nasional.kompas.com/read/2021/12/01/12033711/waspada-kepala-bmkg-sebut-ada-potensi-tsunami-hingga-8-meter-saat-nataru-di?page=all#page2