TRIBUNMANADO.CO.ID - Taaruf adalah kegiatan berkunjung ke rumah seseorang untuk berkenalan dengan penghuninya.
Taaruf dapat menjadi langkah awal untuk mengenalkan dua keluarga yang akan menjodohkan salah satu anggota keluarga.
Sebagai sarana yang objektif dalam melakukan pengenalan dan pendekatan, taaruf berbeda dengan pacaran.
Taaruf secara syar'i diperintahkan oleh Nabi Muhammad bagi pasangan yang ingin menikah.
Perbedaan antara pacaran dengan taaruf adalah dari segi tujuan dan manfaat. Menurut Islam, pacaran dianggap sebagai kesenangan yang tidak berlangsung lama, dan dianggap jalan menuju perbuatan zina dan maksiat.
Bagaimana cara taaruf dalam Islam yang benar? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Salah satu perkara yang menjadi misteri adalah perihal jodoh.
Jodoh merupakan rahasia yang disimpan rapat oleh Sang Pencipta.
Maka dari itu untuk menjemput jodoh diperlukan ikhtiar (usaha) yang tidak main-main.
Apalagi mencari jodoh yang dilihat paling utama adalah agamanya.
Hal ini lantaran menikah merupakan ibadah terlama bagi manusia.
Jadi, hendaknya umat muslim yang ingin menikah menjemput jodoh dengan cara yang diridhoi Allah yakni melalu ta'aruf.
Ta'aruf asalnya berasal dari akar kata ta’aarafa.
Seperti ini sudah ada dalam Al-Qur’an. Simak saja firman Allah (yang artinya), “Hai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari seorang pria dan seorang wanita, lalu menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal (ta’arofu) …” (QS. Al Hujurat: 13).
Secara bahasa ta'aruf diartikan sebagai pengenalan.