TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Jalan Raya Ciwaringin, Kabupaten Cirebon pada Selasa tadi.
Peristiwa kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan sepeda motor dan mobil.
Akibat kecelakaan tersebut seorang siswi meninggal dunia.
Baca juga: Kritik BUMN, Ahok Disindir Stafsus Erick Thohir, Arya Sinulingga: Komut Merasa Dirut Itu Jangan
Baca juga: Detik-detik Dedi Mulyadi Naik Darah, Tangkap Basah Anggota DPRD Purwakarta Main Catur Diruang Kerja
Baca juga: Puluhan Bebek Terlindas Kereta Api saat Menyebrang, Netizen: Turut Berduka atas Wafatnya 30 Bebek
Foto : Ilustrasi kecelakaan. (TRIBUNKALTIM.CO/ EVI ROHMATUL AINI)
Seorang siswi SMA berinisial MI (16) kecelakaan di Jalan Raya Ciwaringin, Kabupaten Cirebon. Saat menyalip, dia tabrakan dengan elf.
Informasi yang dihimpun radarcirebon.com, kecelakaan tersebut terjadi pada, Selasa (30/11/2021).
Saat kejadian, dia tengah dalam perjalanan menuju sekolah.
Sepeda motor Yamaha NMax dengan nopol E 2393 JR yang dikemudikan korban, menyalip sebuah mobil saat dalam perjalanan kea rah Palimanan.
Naas, korban mengemudikan sepeda motor terlalu ke kanan. Imbasnya dia justru bertabrakan dengan elf yang melaju di jalur berlawanan.
Elf nomor polisi E 7558 H tersebut Aj (37) warga Kasokandel, Kabupaten Majalengka.
Akibat dari kecelakaan tersebut, sepeda motor korban mengalami kerusakan. Sementara MI harus dirawat di rumah sakit karena luka yang dideritanya.
Setelah kejadian tabrakan tersebut, MI dibawa ke Rumah Sakit (RS) Sumber Waras, Kecamatan Ciwaringin.
Sementara sepeda motor dan elf yang terlibat kecelakaan dibawa ke Polsek Arjawinangun.
Kecelakaan lainnya
Terjadi kecelakaan truk tronton menabrak lima kendaraan di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga, Jawa Tengah, Senin (29/11/2021) sekitar pukul 19.00 WIB.
Dugaan awal, truk tronton tersebut mengalami rem blong. Akibatnya, truk tronton ini menabrak truk lain di depannya, lalu melaju hingga melewati median jalan dan menabrak empat mobil dari arah berlawanan. Kecelakaan beruntun ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia.
Menanggapi fenomena rem blong pada truk, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan menegaskan pentingnya melakukan pre-inspection alias pengecekan awal sistem pengereman tiap sebelum berangkat mengemudi. Tidak terbatas pada truk tronton, tapi untuk seluruh jenis truk.
Pada materi diskusi yang dibagikan Wildan belum lama ini, ada beberapa komponen sistem pengereman yang wajib dicek.
Untuk sistem rem Full Hydraulic Brake (FHB) dan Air Over Hydraulic (AOH) pastikan minyak rem tidak merembes dan terisi sesuai batas.
Lakukan penggantian minyak rem secara berkala, hindari mencampurkan minyak rem dengan spesifikasi berbeda. Wildan juga mengingatkan untuk memeriksa selang minyak rem serta master rem tetap dalam kondisi prima.
Lalu, pastikan pedal rem normal. Lampu indikator vakum juga tidak menyala. Injak pedal rem beberapa kali untuk memastikan tidak ada kevakuman yang tertinggal pada booster rem untuk kendaraan yang dilengkapi booster.
Foto : Ilustrasi kecelakaan. (Tribun Manado)
Masuk ke kolong truk, Wildan menjelaskan bahwa sistem pengereman yang sehat tidak ada tetesan minyak rem. Pastikan kondisi kampas rem baik. Cakram rem serta tromol juga dalam kondisi prima.
Untuk sistem pengereman Full Air Brake (FAB) atau rem angin, coba nyalakan mesin dan periksa indikator tekanan rem angin normal. Jangan sampai jarum penunjuk berada di warna merah.
Lalu cek air tank dengan cara tarik tuas udara di bawah air tank, pastikan tidak ada tetesan air. Yang terakhir, periksa brake chamber dan slack adjuster.
Saat melakukan berbagai pengecekan tersebut, parkirkan truk di lokasi yang aman dengan kontur datar. Matikan mesin, kunci kontak dalam posisi off, dan transmisi netral. Aktifkan rem parkir dan ganjal ban sebagai tindakan berjaga-jaga agar tetap aman.
Wildan menilai, dengan sikap yang disiplin untuk selalu melakukan pengecekan kondisi sistem rem sebelum berangkat mengemudi, risiko kecelakaan akibat gagal rem bisa berkurang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com